Harta dan Kekayaan menurut Tinjauan Islam
Jumat, 25 Oktober 2024 | 10:21 WIB
Harta dan kekayaan tidaklah dicari atau dikejar dengan sungguh-sungguh demi dzatnya sendiri, tapi dicari dan dikumpulkan untuk menggapai suatu tujuan, kepentingan atau kemanfaatan. Ia merupakan sarana yang sangat menentukan, baik yang bersifat terpuji maupun tercela, tergantung baik atau buruknya cara memperoleh harta tersebut dan cara menggunakannya. Harta dan kekayaan bagaikan senjata yang bisa bermanfaat dan bisa juga membahayakan.
Senjata apabila dipegang oleh orang jahat, maka akan digunakan untuk kejahatan, seperti merampok, membunuh dan sebagainya. Tapi apabila dipegang oleh orang baik, senjata tersebut akan sangat bermanfaat, misalnya untuk membela kebenaran, membela tanah air, dan melindungi rakyat kecil serta menyelematkan orang-orang yang teraniaya.
Baca Juga
Santri dan Kaum Urban
Karena itu, senjata adalah seperti harta, bukanlah suatu yang terpuji atau tercela, yang menentukan adalah pemiliknya. Jika pemiliknya orang baik, maka akan sangat bermanfaat bagi manusia secara umum. Tapi apabila dipegang oleh orang jahat, akan mengakibatkan kerusakan dan kekacauan dalam berbagai kehidupan, berbangsa dan bernegara.
فَأَمَّا مَنۡ أَعۡطَىٰ وَٱتَّقَىٰ وَصَدَّقَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡيُسۡرَىٰ وَأَمَّا مَنۢ بَخِلَ وَٱسۡتَغۡنَىٰ وَكَذَّبَ بِٱلۡحُسۡنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلۡعُسۡرَىٰ وَمَا يُغۡنِي عَنۡهُ مَالُهُۥٓ إِذَا تَرَدَّىٰٓ
"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa," (QS. Al-Lail, 92: 5-11).
Sebagaimana halnya harta sebagai perhiasan hidup, akan mempermudah kemewahan yang menipu dan mendekatkan hawa nafsu kepada perbuatan tercela. Harta juga bisa menjadi perisai agama dan menjamin keberadaban umat manusia yang didasarkan pada ajaran agama tersebut. Dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai kedudukan harta dan anak sebagai perhiasan, apabila dimanfaatkan untuk kebaikan. Apabila dijadikan untuk mengumbar hawa nafsu dan kemewahan duniawi, pasti akan mencelakakan.
ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan," (QS. Al-Kahfi, 18: 46).
Kekayaan, harta, dan anak-anak atau genarasi penerus bisa diarahkan untuk mencapai kemenangan dan mengangkat derajat kemanusiaan ke tempat yang tinggi dan mulia.
ثُمَّ رَدَدۡنَا لَكُمُ ٱلۡكَرَّةَ عَلَيۡهِمۡ وَأَمۡدَدۡنَٰكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ أَكۡثَرَ نَفِيرًا
"Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar," (QS. Al-Isra, 17:06).
Dengan demikian, suatu bangsa atau umat akan mencapai kemenangan yang tinggi, karena memiliki harta dan generasi penerus yang berkualitas. Sebaliknya, apabila tidak memiliki harta dan tidak memiliki penerus yang berkualitas, maka akan menjadi umat yang hina dan direndahkan bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, setiap manusia muslim harus memanfaatkan harta yang dimilikinya untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Membina generasi penerus agar menjadi generasi yang berkualitas tinggi, memiliki visi yang jauh ke depan dan bisa bertahan dari berbagai halangan dan rintangan. Dengan demikian, ia akan menjadi kekuatan yang sangat menentukan bagi tegaknya kebenaran dan keadilan.
Islam menjamin dan memperbolehkan serta menetapkan kebebasan memiliki harta, asal digunakan untuk kebaikan dan diinfakkan sesuai dengan tuntunan agama. Berusaha memiliki harta dan generasi penerus yang berkualitas, merupakan suatu hal yang sangat terpuji dalam pandangan agama. Dengan harta dan generasi penerus yang berkualitas itu, akan mengarahkan kejayaan Islam dan kaum muslimin di masa yang akan datang.
Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
2
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
3
Sekda Tasikmalaya Apresiasi Kiprah IPPNU dalam Membangun Generasi Melek Teknologi
4
Meriahkan Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Umumkan Juara Lomba Kreativitas Pelajar se-Kabupaten
5
RMI PWNU Jabar Kritik Kebijakan Gubernur Terkait Penyerahan Ijazah
6
LP Ma’arif NU Jabar dan Gurfah Azhariyah Gelar Tes Masuk Universitas Al-Azhar Mesir
Terkini
Lihat Semua