• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Syariah

Metode Berpikir Ilmiah tentang Syariat Islam Melahirkan Mazhab Fiqih (Bagian IV)

Metode Berpikir Ilmiah tentang Syariat Islam Melahirkan Mazhab Fiqih (Bagian IV)
Ilmuan Muslim (Ilustrasi: https://beritalangitan.com)
Ilmuan Muslim (Ilustrasi: https://beritalangitan.com)

Oleh KH Imam Syamsudin

Tujuan para mujtahid melakukan ijtihadnya adalah untuk memahami isi kandungan Al-Qur’an secara benar, melalui suatu metode berpikir ilmiah yang tidak menyimpang dari sumber Syari’at itu sendiri. Suatu hasil karya yang disumbangkan kepada masyarakat sebagai jembatan untuk melaksanakan Syariat Islam. Suatu hasil dari berpikir ilmiah yang maksimal secara amat tekun dan cermat di dalam menggali hukum-hukum dari sumbernya yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah melalui ijma' dan qiyas.
 

Ijma’ yaitu: “Permufakatan para mujtahidin pada suatu masa terhadap suatu masalah”.

Golongan Ahlusunnah wal Jama’ah berpendapat bahwa: “ijma' sahabat adalah hujjah”.

Sedangkan yang disebut qiyas yaitu:

مُسَاوَاةُ فَرْعٍ لِأَصْلٍ فِيْ عِلَّةِ حُكْمِهٖ.

“Persamaan furu' dengan asal dalam illat hukumnya”. (Syarah Asnawi, Juz.3 hal.3)

Sedangkan menurut Syekh Ar-Razi ra, qiyas yaitu:

اِثْبَاتُ مِثْلِ حُكْمٍ مَعْلُوْمٍ فِى مَعْلُوْمٍ آخَرَ لِاشْتِرَا كِهِمَا فِى عِلَّةِ الْحُكْمِ عِنْدَ الْمُثْبِتِ.

“Menetapkan seperti hukum sesuatu terhadap sesuatu yang lain karena keduanya bersekutu dalam illat hukum itu menurut pandangan yang menetapkan (Tahqiqul Qiyas, hal.7)

Dalam rangka ijtihad; Al-Qur’an dan As-Sunnah dua sumber hukum yang menjadi asasnya, maka Ijtihad yang melahirkan mazhab tersebut tak lain dan tak bukan suatu metode atau jalan untuk memahami secara benar isi kandungan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Al-Qur’an tidak akan bisa dipahami oleh otak maupun naluri umum, disebabkan dia adalah mukjizat paling besar yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah SAW, Al-Qur’an bukan ciptaan manusia.

Atas dasar pandangan inilah kiranya Lembaga Penelitian Islam Al-Azhar di Kairo, yang bersidang pada bulan Maret, tahun 1974 mengambil keputusan sebagai berikut:

يُقَرِّرُ الْمُؤْتَمَرُّانَّ الْكِتَابَ الْكَرِيْمَ وَ السُّنَّةَ النَّبَوِيَّةَ هُمَا الْمَصْدَرَانِ الْاَسَاسِيَّانِ لِلْاَكٰمِ الشَّرْعِيَّةِ، وَاَنَّ الْاِجْتِهَاددَ لِاسْتِنْبَاطِ الْاَحْكَامِ حَقٌّ لِكُلِّ مَنِ اسْتَكْمَلَ شُرُوْطَ الْاِجْتِهَادِ الْمُقَرَّرَةَ وَ كَانَ اجْتِهَادُهُ فِى مَحَلِّ الْاِجْتِهَادِ، وَاَنَّ السَّبِيْلَ لِمُرَاعَاةِ الْمَصَالِحِ وَ مُوَا جَهَةِ الْحَوَادِثِثِ الْمُتَجَدِّدَةِ هِيَ اَنْ يُتَخَيَّرَ مِنْ اَحْكَامِ الْمَذَاهِبِ الْفِقْهِيَّةِ مَا يَفِى بِذٰلِكَ، فَاِنْ لَمْ يَكُنْ فِى اَحْكَامِهَا مَا يَفِى بِهِ، فَالْاِجْتِهَادُ الْجَمَاَعِيُّ الْمَذهَبِيُّ، فَاِنْ لَمْ يَفِ كَانَ الْاِجْتِهَادُ الْجَمَاَعِيُّ الْمُطْلَقُ وَ يُنَظِّمُ الْمَجْمَعُ وَ سَائِلَ الْوُصُوْلِ إِلَى الْاِجْتِهَادِ الْجَممَاَعِيِّ بِنُوْعَيْهِ لِيُؤْخَذَ بِهِ عِنْدَ الْحَاجَةِ.

“Kongres mengambil keputusan bahwa Al-Qur’an dan Sunnah Rasul keduanya sumber asasi bagi hukum syara' ; dan bahwa ijtihad untuk mengambil hukum dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul adalah hak bagi tiap-tiap orang yang memenuhi syarat-syarat ijtihad sebagai yang telah ditetapkan sedang ijtihadnya dilakukan pada tempat ijtihad ; dan bahwa jalan untuk memelihara maslahat dan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang selalu timbul, hendaklah dipilih diantara hukum-hukum fiqih pada tiap-tiap mazhab suatu hukum yang memuaskan. Jika tidak terdapat sesuatu hukum yang memuaskan dengan jalan pilihan itu, maka berlakulah ijtihad bersama (kolektif) berdasarkan mazhab dan jika tidak memuaskan berlakulah ijtihad bersama (kolektif) secara mutlak ; dan bahwa Lembaga Penelitian akan mengatur usaha-usaha untuk mencapai ijtihad bersama baik cara mazhab ataupun secara mutlak untuk dapat dipergunakan dimana perlu”. (majalah Al-Azhar, April 1974 hal: 1028)

Penulis sampai akhir hayatnya adalah Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sukabumi


Syariah Terbaru