Pemprov Jabar Jalankan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mitigasi Bencana
Kamis, 13 Maret 2025 | 12:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) mengambil langkah strategis dalam menghadapi potensi bencana alam dengan menerapkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Program ini diluncurkan secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa (11/3/2025).
Gubernur Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, menegaskan bahwa OMC merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana untuk mengurangi risiko banjir dan longsor di Jawa Barat. Pemprov Jabar, katanya, telah melakukan berbagai langkah pencegahan dari hulu hingga hilir guna meminimalisir dampak bencana.
"Salah satu langkah konkret yang kami lakukan adalah membenahi tata ruang, khususnya di kawasan Puncak dan seluruh wilayah Jawa Barat. Kami berani mengambil tindakan tegas, termasuk pembongkaran bangunan yang menutupi area resapan air," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Dedi menjelaskan bahwa tanpa penataan yang baik, air hujan yang seharusnya terserap akan langsung mengalir deras ke daerah hilir, seperti Cisarua, Kali Bekasi, hingga ke Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Jakarta.
Â
Penataan DAS dan Kolaborasi dengan TNI
Selain pembenahan tata ruang, Pemdaprov Jabar juga tengah menata Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi salah satu faktor utama dalam pengendalian bencana. Sejumlah alat berat telah diterjunkan ke berbagai lokasi strategis, dan pemerintah daerah kini tengah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN terkait sertifikasi lahan di sekitar DAS.
"Kita sudah melihat bahwa banyak daerah aliran sungai, seperti di Cibarusah, Cileungsi, dan Kali Bekasi, yang sudah bersertifikat. Ini harus segera dibenahi agar ekosistem sungai tetap terjaga," jelasnya.
​​​​​​​OMC sendiri dilakukan dengan tujuan utama mengalihkan curah hujan ke daerah yang lebih aman, seperti laut dan Danau Jatiluhur, guna mengurangi risiko banjir di kawasan rawan.
Sebagai langkah lanjutan, Pemdaprov Jabar akan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Mabes TNI AD serta menjajaki kerja sama dengan Mabes TNI AL untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai dan laut. TNI AU juga akan dilibatkan dalam pemantauan udara, sementara BMKG akan mendukung penguatan teknologi pemantauan bencana.
"Tahun ini, Jawa Barat akan memiliki dua radar cuaca baru, satu di wilayah selatan dan satu di Cekungan Bandung. Selain itu, akan ada alat pendeteksi kualitas udara serta sistem peringatan dini bencana yang lebih canggih," ungkap Dedi Mulyadi.
"Taubat Ekologi" di Bulan Ramadan
Di bulan Ramadan ini, Gubernur Dedi juga mengajak masyarakat untuk melakukan apa yang ia sebut sebagai "taubat ekologi." Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus memperbaiki tata ruang serta mengubah pola hidup agar tidak lagi merusak lingkungan.
"Sungai bukan tempat pembuangan sampah, melainkan sumber kehidupan yang harus kita jaga," tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara perencanaan berbasis data dengan penganggaran yang tepat sasaran, agar kebijakan mitigasi bencana dapat berjalan lebih efektif.
"Pemerintah sebenarnya memiliki banyak lembaga yang menyediakan data dan pengetahuan. Namun, sering kali perencanaan dan penganggaran masih belum selaras. Ini yang harus kita benahi agar kebijakan pembangunan di Jawa Barat semakin terarah," pungkasnya.
Â
Terpopuler
1
Lazuardi Al-Falah Serahkan Zakat, Infaq, dan Sedekah Siswa kepada LAZISNU Kota Depok
2
Kemenag Targetkan BOS dan PIP Santri Rp230 Miliar Cair Sebelum Lebaran
3
Menyoal Legalitas Panitia Zakat Fitrah di Masjid Kampung
4
Kurangi Sampah Lebaran, Ketua LPBINU Jabar Ajak Masyarakat Bijak Kelola Lingkungan
5
Santunan Ramadhan DKM Al Hidayah: 114 Anak Yatim dan Duafa Terima Bantuan
6
Timnas Indonesia Menang 1-0 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
Lihat Semua