Seputar Jabar

Kader Banser Dikeroyok 4 Pemuda Mabuk, GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Desak Polisi Usut Peredaran Miras

Rabu, 1 Januari 2025 | 20:06 WIB

Kader Banser Dikeroyok 4 Pemuda Mabuk, GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya Desak Polisi Usut Peredaran Miras

Suhendar, kader Banser Kabupaten Tasikmalaya korban pengeroyokan di Kadipaten. (Foto: NU Online Jabar/Ahmad Arip).

Kabupaten Tasikmalaya, NU Online Jabar
Salah seorang Kader Banser Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tasikmalaya Suhendar (32), jadi korban pengeroyokan pada Selasa (31/12/2024) malam tepatnya pukul 18.30. WIB. Peristiwa tersebut berlangsung di Kampung Nangela, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.


Merespon hal tersebut, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kadipaten, Cecep, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan insiden ini ke Kapolsek Kadipaten. Ia juga mnyebutkan bahwa proses pelaporan juga didampingi oleh Advokat dari LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Iwan.


Di tempat terpisah, Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Fahmi, mendorong agar proses hukum berjalan secara maksimal.


“Kami mendesak aparat penegak hukum untuk memproses kasus ini dengan adil dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku. Kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi,” tegasnya.


Fahmi juga menuntut keras kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peredaran miras dan sejenisnya yang mengakibatkan keresahan di masyarakat.


"Kasus ini menjadi perhatian serius bagi GP Ansor dan Banser di Kabupaten Tasikmalaya, yang mengecam keras tindakan premanisme dan kekerasan yang dilakukan terhadap kader mereka. GP Ansor berharap aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini agar keadilan benar-benar ditegakkan," tuturnya.


"Apabila proses penangan kasus ini tidak di tangani serius yang menimpa kader kita serta peredaran miras di wilayah hukum Polresta kami menunggu intruksi Rais dan ketua tanfidziyah PCNU untuk bergerak bersama baik ke pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk menuntut penegakan hukum seadil adilnya," tandasnya.


Kronologi Pengeroyokan


Insiden bermula ketika Suhendar melintas di jalan dan melihat sekelompok pemuda berjumlah empat orang sedang mabuk. Karena perilaku mereka dinilai mengganggu dan tidak pantas dilakukan secara terang-terangan, Suhendar menegur mereka. Namun, teguran tersebut tidak diterima oleh para pemuda, sehingga terjadi percekcokan. Situasi memanas hingga empat pelaku tersebut menyerang Suhendar secara brutal, bahkan menggunakan alat penyela motor untuk memukulnya. Akibatnya, Suhendar terjatuh dan kehilangan kesadaran.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui bahwa keempat pelaku berasal dari luar daerah kampung tersebut. Setelah kejadian, Suhendar dilarikan ke Puskesmas Ciawi untuk mendapatkan pertolongan medis. Ia mengalami luka dalam di bagian kepala akibat serangan benda tajam. Meski sempat pulang ke rumah, kondisi Suhendar masih kritis sehingga harus dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.


Empat pelaku pengeroyokan berhasil ditangkap oleh warga setempat dan langsung diserahkan ke Polsek Kadipaten.