• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Risalah

Fit and Proper Test Lembaga, Menuju Kemandirian PWNU Jabar

Fit and Proper Test Lembaga, Menuju Kemandirian PWNU Jabar
Pembukaan seleksi Pengurus Lembaga di lingkungan PWNU Jabar (Foto: NUJO/Fahmi)
Pembukaan seleksi Pengurus Lembaga di lingkungan PWNU Jabar (Foto: NUJO/Fahmi)

Bandung, NU Online Jabar

Demokrasi itu enak diucapkan tapi repot saat dilaksanakan. Perlu waktu untuk mengkompromikan segala sesuatu sampai akhirnya dicapai kesepakatan bersama. Jalan demokratis itulah yang ditempuh PWNU Jabar masa Khidmah 2021-2026 dalam menentukan pengurus 18 lembaga yang akan menunjang kinerja PWNU selama lima tahun ke depan.
 

PWNU Jabar di bawah duet KH Dr Abun Bunyamin, MA dan KH Juhadi Muhamad, SH, dibebani amanah “Kemandrian NU untuk kemaslahatan ummat” melalui Konferensi Wilayah pada November 2021 yang lalu. Untuk mencapai kemandirin itu, PWNU harus didukung oleh para pengurus lembaga yang dapat bekerja dan terus bergerak. Tokoh muda NU kini mudah dijumpai, baik dari kalangan akademisi maupun profesional, tetapi tak banyak yang bisa menyediakan waktu untuk berkhidmah di lembaga-lembaga NU. Gabungan dari profesionalitas dan ketersediaan waktu inilah ingin dicari oleh PWNU. 

 

Memang akan lebih cepat jika PWNU menunjuk orang tertentu untuk memimpin lembaga. Atau membentuk tim kecil untuk memilih pengurus lembaga. Akan tetapi Kiai Juhadi sebagai Ketua PWNU tidak menggunakan kewenangan tersebut. Ia memilih open bidding, pemilihan secara terbuka. Ia berharap bisa mendapatkan orang yang tepat untuk setiap lembaga di masa kepemimpinannya.

 

Untuk mewujudkan harapan itu, PWNU Jabar melibatkan semua pengurus harian untuk terlibat dalam seleksi calon pengurus lembaga. Dari 18 lembaga yang ada, pengurus dibagi ke dalam empat kelompok.  

 

Pertama, Rumpun Dakwah, terdiri dari Lembaga Dakwah (LDNU), Lembaga Takmirul Masajid (LTMNU), Lembaga Falakiyah (LFNU), Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTNNU), Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU). 

 

Kedua, Rumpun Pendidikan, terdiri dari LP Ma’arif NU, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMINU), Lembaga Perguruan Tinggi (LPTNU), Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam NU), dan Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi NU). 

 

Ketiga, Rumpun Ekonomi, terdiri dari Lembaga Perekonomian (LPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian (LP2NU), Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (LAZISNU), dan Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWPNU). 

 

Keempat, Rumpun Kesehatan, terdiri dari Lembaga Kesehatan (LKNU), Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKKNU), Lembaga Pembinaan dan Bantuan Hukum (LPBHNU), dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) 

 

Tak kurang dari 130 orang mendaftar dan mengikuti wawancara. Melalui proses ini, setidaknya setiap calon akan memilih lembaga sesuai minat dan keahliannya. Hal ini menghindari kebiasaan pengurus yang ditulis tonggong atau dipilih tanpa sepengetahuan dirinya. Selain menyerahkan CV dan rekomendasi dari Pengurus PWNU sesuai rumpunnya, peserta juga akan mengikuti wawancara yang meliputi wawasan kebangsaan dan moderasi beragama, komitmen pengabdian dan motivasi, serta visi pengembangan kelembagaan. Calon juga harus menandatangani Pakta Integritas untuk memastikan kesiapan bekerja.

 

Dengan proses terbuka seperti ini, PWNU telah memberi kesempatan kepada sebanyak mungkin kader NU untuk ikut berkhidmah. Semoga akan dihasilkan pengurus Lembaga yang dapat mempercepat terwujudnya kemandrian NU untuk kemaslahatan ummat.
 

Iip Yahya
 


Editor:

Risalah Terbaru