Ajengan Fuad Affandi dan Lagu Ya Lal Wathon

Oleh: Muhyidin
KH Fuad Affandi adalah salah satu jalur sanad Ya Lal Wathon yang sekarang dinyanyikan di mana-mana. Pada gelaran Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Gerakan Pemuda Ansor Angkatan 3 pada 10-14 januari 2013 di Pondok Pesantren al Ittifaq Ciwidey. Ketua Umum GP Ansor saat itu, Sahabat Nusron Wahid, membawa kertas bertuliskan nadzom Ya Lal Wathon yang didapatnya setelah sowan ke Almaghfurlah KH Maimoen Zubair bersama Ketua Umum GP Ansor saat ini, Gus Yaqut Cholil Qoumas.

Sebelum diperkenalkan kepada peserta PKN, ijazah dalam secarik kertas tersebut ditunjukkan kepada Kiai Fuad oleh sahabat NW ditemani Gus Yahya Cholil Tsaquf, Katib 'Am PBNU saat ini. Beliau mengiyakan dan mengingat saat nyantri di Lasem, Kiai Fuad sering mendengar lantunan nadhom yang ada di tulisan tangan Mbah Maimoen di kertas tersebut.

Hanya saja karena faktor lamanya masa, Kiai Fuad sudah agak lupa persisnya nada. Setelahnya, Gus Yahya mengajak beberapa kiai muda untuk mencari-cari nada yang pas--kebetulan PKN 3 adalah PKN nya para Gawagis. Saat itu belum ada terjemahan Indonesianya. Gus Ahmad Nadhif Abdul Mudjib yang saat itu menjadi peserta PKN kebagian menerjemahkan teks, meski bukan terjemahan yang kemudian beredar saat ini.

Setelah ketemu nada yang agak pas, teks Ya Lal Wathon dibawa ke kelas oleh Gus Yahya dan sebelum diperkenalkan kepada peserta, Gus Yahya memimpin menghadiahkan fatihah untuk Mbah Yai Wahab Hasbulloh, pencipta syair Ya Lal Wathon.

Perjalanan selanjutnya kita tahu Ya Lal Wathon kemudian ditransmisikan melalui Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan GP Ansor dan Susbalan Banser kemudian menyebar lewat Pelatihan Kader Dasar GP Ansor dan Diklatsar Banser, juga  oleh Mas Mun'im melalui PKP.

Al-Ittifaq dengan KH Fuad Affandi nya adalah situs penting dalam perjalanan sanad Ya Lal Wathon. Di ruang yang dingin dan gerimis yang awet pada saat itu, teks Ya Lal Wathon mulai dicarikan bentuk nadanya, terjemahannya.

Al-Fatihah kagem Ajengan Fuad Affandi, wilujeng sowan ke Mbah Yai Hamid Lasem, Mbah Yai Wahab Hasbulloh, Mbah Yai Hasyim Asy'ari.