• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Opini

UNINUS Harus Jadi Pusat Lahirnya Tokoh Perubahan

UNINUS Harus Jadi Pusat Lahirnya Tokoh Perubahan
Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, MA.,, saat memberikan sambutan dalam pembukaan PKKMB UNINUS (Foto: NU Jabar Channel)
Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, MA.,, saat memberikan sambutan dalam pembukaan PKKMB UNINUS (Foto: NU Jabar Channel)

Oleh Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, MA

UNINUS pada saat kelahiranya bernama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang didirikan di kota Bandung pada tanggal 30 Desember 1959, dan merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta binaan Nahdlatul Ulama. 

Saya menyampaikan selamat kepada anda semua yang diterima menjadi mahasiswa baru UNINUS. Selamat datang di kampus Aswaja an-Nahdliyah yang unggul, berkah, mandiri. Ini adalah sebuah langkah awal dari langkah besar bagi kehidupan anda dan bangsa ini. Anda yang hari ini mulai menikmati pendidikan tinggi di seluruh perguruan tinggi, merupakan kelompok elit dalam struktur masyarakat Indonesia. Jumlah penduduk Indoensia yang mendapatkan kesempatan melanjutkan ke perguruan tinggi, masih sangat terbatas. Dari 137,901 juta yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja, berdasarkan data survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Februari 2020, hanya sekitar 14,2 juta atau hanya 10,3 % yang berkesampatan menikmati pendidikan tinggi. Hampir 90% sisanya sama sekali tidak menikmati pendidikan tinggi seperti anda sekalian.

Tema yang di usung pada PKKMB UNINUS ini yaitu UNINUS unggul dan mandiri mencetak generasi milenial yang islami, berakhlak mulia, dan berjiwa entrepreneur. Menurut saya sangat relevan dengan salah satu prioritas nasional kita. Saat ini pemerintah menempatkan pembangunan SDM unggul sebagai prioritas nasional. 

SDM unggul merupakan kunci memenangkan persaingan global. Di berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan bahwa SDM unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, memiliki produktivitas yang tinggi, produktif dalam menghasilkan sesuatu yang manfaat dan maslahat, memiliki semangat berkompetisi, cinta tanah air, dan berakhlak mulia. 

Kriteria SDM unggul yang saya sampaikan di atas, erat kaitannya dengan identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Saya mengharapkan anda semua dapat mewujudkan semangat nasionalisme tersebut, hingga sekalipun kita memiliki keunggulan kompetitif secara global, kita tetao berpijak pada ideologi dan kearifan lokal. 

Saya teringat dengan presiden Indonesia ketiga Prof. Dr. Bj Habibie yang selalu dijuluki otak German tapi berhati Makkah. Ungkapan tersebut mengandung arti bahwa otak dan kemampuan kita, bisa melanglang buana dan bersaing di era global, tapi hati dan jatidiri kita tetap harus melekat sebagai insan nusantara. 
Selain itu anda semua harus memahami arti penting nasionalisme. Hal ini penting untuk kita pahami bersama karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, yang terdiri dari berbagai agama, suku dan ras. Karena itu para pendiri bangsa negeri ini bersepakat untuk mendirikan sebuah negara yang mengakomodasi dan menjamin kemajemukan tersebut. 

Itulah sebabnya bentuk negara kita adalah kesatuan Republik Indonesia, NKRI. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. NKRI adalah sebuah kesepakatan para pendiri bangsa dengan Pancasila sebagai dasarnya. Oleh sebab itu, bagi saya, Pancasila dan NKRI adalah al-mitsaq al-wathan, kesepakatan nasional yang harus kita jaga. Kita tidak boleh membawa sistem lain di luar NKRI tersebut. Jangan ada yang membawa pikiran-pikiran di luar NKRI, karena NKRI sudah final. 

Bagi adik-adik mahasiswa baru, saya juga ingin menitipkan pesan. Pertama, jangan sia-siakan kesempatan yang diperoleh untuk menikmati pendidikan tinggi. Kesempatan ini merupakan karunia Allah. Bentuk rasa syukur atas karunia tersebut adalah dengan belajar dan bekerja keras, agar anda dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. 

Kedua, sebagai kelompok elit dalam struktur masyarakat Indonesia, anda semua harus menjadi agen perubahan. Jadilah agen yang konsisten untuk terus menyuarakan nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme, dan toleransi. Masa depan negara ini seluruhnya berada di pundak kalian. 
Ketiga, tumbuh dan berkembanglah menjadi intelektual yang memahami ilmu pengetahuan tapi juga menjunjung tinggi moralitas dan menghargai kehidupan social. Dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya karena banyaknya orang cerdas, tetapi dunia akan lebih baik karena moralitas dan kohesi sosial yang baik. 

Saya ingin mengingatkan kembali bahwa NU adalah jam’iyatu ishlahin, organisasi perubahan. Oleh karena itu, paradigma NU yang semula hanya dua, yaitu menjaga yang lama yang baik, artinya menjaga tradisi, dan mengambil yang baru yang lebih baik, artinya tansformasi, saya tambahkan dengan satu paradigma lagi yaitu harus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan, secara sustainable yang tidak pernah berhenti. Saya berharap kampus UNINUS menjadi salah satu pusat perbaikan (markaz al-ishlah) dan juga sekaligus pusat penyiapan tokoh-tokoh perubahan (markaz li i’dad rijal al-ishlah).

Saya harapkan kampus UNINUS bisa direplikasi oleh seluruh perguruan tinggi di bawah NU di berbagai daerah. Saya optimis UNINUS dapat mencetak generasi unggul yang mampu memegang peran dalam perubahan zaman yang kian berubah, serta tetap berpegang teguh kepada karakter kebangsaan dan faham ahlussunnah wal jama’ah an-Nahdliyyah. Saya mendoakan kita semua dalam keadaan sehat dan dapat melewati pandemi Covid-19 ini dan dapat kembali membangun Indonesia yang lebih baik. 

Sambutan Wakil Presiden RI ini disampaikan dalam pembukaan PKKMB UNINUS, Selasa, 15/09/2020
 


Editor:

Opini Terbaru