• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Opini

Senar Tersisa

Senar Tersisa
Senar Tersisa
Senar Tersisa

Agama itu memberi ketenangan dan kedamaian seperti harmonisasi gesekan biola. Begitu konon KH Achmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, berpesan kepada para santrinya, sambil kemudian beliau menggesek biolanya.


Sejatinya, bukan saja agama, tapi kehidupan kita ini juga seperti gesekan biola. Namun bagaimana kalau satu demi satu senar biola kita putus?


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, pernah mengalaminya saat konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. 


Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia memutuskan tetap memainkan biolanya. 


Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar". Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.


Kawan, hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekhawatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang tidak dapat kita ubah. 


Apakah Anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. 


Mainkanlah itu dengan indahnya. Balaslah cemoohan penonton dengan prestasi dan apresiasi; jawablah keraguan orang lain dengan keindahan pesona gesekan biola Anda yang tersisa. 


Saat kita mampu berdamai dengan diri sendiri, komentar dan cemoohan orang lain menjadi tidak penting utk didengarkan. Fokus pada apa yang bisa Anda kerjakan, bukan pada apa omongan orang.


Nadirsyah Hosen, Rais syuriyah PCINU Australia dan New Zealand


Opini Terbaru