Memberantas Kemiskinan Ekstrim dan Pengangguran untuk Menjadikan Jabar Juara Lahir Bathin
Sabtu, 27 Juli 2024 | 13:26 WIB
Oleh Supendi Samian
Kemiskinan ekstrem dan pengangguran adalah dua isu sosial dan ekonomi yang sering kali saling berkaitan dan memiliki dampak besar pada masyarakat. Berikut uraian mengenai keduanya: Kemiskinan ekstrem adalah kondisi di mana individu atau keluarga hidup dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan yang sangat rendah. Menurut Bank Dunia, kemiskinan ekstrem biasanya didefinisikan sebagai hidup dengan kurang dari $1,90 per hari.
Penyebab:
1. Ketidaksetaraan Ekonomi: Distribusi kekayaan yang tidak merata.
2. Kurangnya Akses terhadap Pendidikan: Pendidikan rendah mengurangi peluang mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Kurangnya Infrastruktur: Ketiadaan akses ke layanan dasar seperti air bersih, listrik, dan perawatan kesehatan.
4. Konflik dan Kekerasan: Daerah konflik sering kali mengalami kemiskinan ekstrem karena rusaknya infrastruktur dan terganggunya kegiatan ekonomi.
5. Bencana Alam: Peristiwa seperti gempa bumi, banjir, dan kekeringan yang merusak aset dan mata pencaharian masyarakat.
Dampak:
1. Kesehatan: Malnutrisi, tingkat kematian anak tinggi, dan akses terbatas ke perawatan medis.
2. Pendidikan: Anak-anak dari keluarga miskin cenderung putus sekolah lebih awal.
3. Pekerjaan: Ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
4. Keamanan: Tingkat kriminalitas yang lebih tinggi karena tekanan ekonomi.
Pengangguran
Pengangguran adalah keadaan di mana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan tetapi aktif mencari pekerjaan.
Jenis Pengangguran:
1. Pengangguran Friksional: Pengangguran sementara yang terjadi ketika seseorang sedang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
2. Pengangguran Struktural: Pengangguran yang terjadi karena adanya ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki pencari kerja dan yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
3. Pengangguran Siklis: Pengangguran yang terjadi karena penurunan siklus ekonomi atau resesi.
4. Pengangguran Musiman: Pengangguran yang terjadi karena perubahan musiman dalam permintaan tenaga kerja.
Penyebab:
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Ekonomi yang tidak tumbuh dengan cukup cepat untuk menciptakan lapangan kerja baru.
2. Perubahan Teknologi: Otomatisasi dan inovasi teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia.
3. Ketidakcocokan Keterampilan: Kurangnya keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar kerja.
4. Kebijakan Ekonomi: Kebijakan yang tidak mendukung penciptaan lapangan kerja atau memperburuk kondisi ekonomi.
Dampak:
1. Ekonomi: Pengurangan pendapatan nasional dan meningkatnya beban negara untuk memberikan tunjangan pengangguran.
2. Sosial: Meningkatnya ketegangan sosial dan potensi peningkatan tingkat kriminalitas.
3. Psikologis: Stres, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya akibat tekanan ekonomi dan sosial.
Mengatasi kemiskinan ekstrem dan pengangguran memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan, serta pengembangan infrastruktur dasar yang memadai.
Untuk merawat Indramayu dan memberantas kemiskinan ekstrem serta pengangguran, berbagai strategi aktual dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
1. Pengembangan Ekonomi Lokal
Pemberdayaan UMKM: Mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pelatihan, akses permodalan, dan bantuan pemasaran.
- Peningkatan Infrastruktur: Membangun dan memperbaiki infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik untuk mendukung kegiatan ekonomi.
- Promosi Wisata Lokal: Mengembangkan potensi wisata lokal untuk menarik wisatawan dan menciptakan lapangan kerja baru.
2. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan
- Pelatihan Vokasional: Menyediakan program pelatihan keterampilan bagi masyarakat, khususnya bagi pemuda dan pengangguran, agar mereka siap bekerja di berbagai sektor industri.
- Pendidikan Berkelanjutan: Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan beasiswa dan fasilitas pendidikan yang memadai.
3. Program Kesehatan dan Nutrisi
- Layanan Kesehatan Gratis: Menyediakan layanan kesehatan gratis atau terjangkau bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan kualitas hidup.
- Kampanye Gizi: Melaksanakan kampanye gizi untuk mengurangi malnutrisi dan meningkatkan kesehatan anak-anak.
4. Pertanian Berkelanjutan
- Teknologi Pertanian: Meningkatkan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi pertanian modern.
- Diversifikasi Pertanian: Mendorong diversifikasi tanaman dan peternakan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas.
5. Kerjasama dengan Sektor Swasta
- Investasi Swasta: Mengundang investasi dari sektor swasta untuk membuka pabrik atau bisnis baru yang dapat menyerap tenaga kerja lokal.
- Kemitraan Publik-Swasta: Membentuk kemitraan antara pemerintah dan perusahaan swasta untuk proyek-proyek pengembangan masyarakat.
6. Program Bantuan Sosial
- Bantuan Langsung Tunai (BLT): Menyediakan bantuan tunai langsung bagi keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
- Subsidi Pangan dan Energi: Memberikan subsidi bagi kebutuhan pokok seperti pangan dan energi untuk meringankan beban masyarakat miskin.
7. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
- Program Kewirausahaan Perempuan: Mendukung perempuan untuk berwirausaha melalui pelatihan dan akses permodalan.
- Perlindungan Anak: Mengembangkan program perlindungan anak untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan perlakuan yang layak.
8. Pengelolaan Sumber Daya Alam
- Kelestarian Lingkungan: Mengelola sumber daya alam dengan bijak dan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan ekosistem dan penghidupan masyarakat.
- Rehabilitasi Lahan Kritis: Melakukan rehabilitasi lahan kritis untuk mengembalikan fungsi ekologis dan ekonomi lahan tersebut. Implementasi dari strategi-strategi ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta. Pendekatan yang holistik dan terintegrasi akan membantu mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indramayu yang maju dan kuat.
Penulis merupakan Ketua STIDKI NU Indramayu
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
5
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
6
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
Terkini
Lihat Semua