• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Opini

Gus Dur Sudah Meneladankan, Tugas Kita Melanjutkan

Gus Dur Sudah Meneladankan, Tugas Kita Melanjutkan
Gus Dur Sudah Meneladankan, Tugas Kita Melanjutkan
Gus Dur Sudah Meneladankan, Tugas Kita Melanjutkan

Tepat di bulan ini (Desember 2022), 13 tahun sudah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meninggalkan kita semua. Meskipun begitu, jejak-jejak perjuangan, teladan, dan pemikiran-pemikirannya  akan terus menghiasi relung hati para pecinta perdamaian. Pasalnya, semasa hidupnya Gus Dur dikenal sebagai tokoh bangsa yang giat mengkampanyekan nilai-nilai perdamaian di antara sesama manusia tanpa melihat perbedaan ras, agama, etnis, maupun golongan.


Bagi Gus Dur, Islam adalah agama universal yang kebermanfaatannya harus dirasakan oleh semua penghuni alam semesta. Islam harus menjadi rahmat yang sesungguhnya, baik bagi para pemeluknya, maupun bagi seluruh makhluk yang ada. 


Sebagai tokoh bangsa, Gus Dur selalu memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian. Gus Dur selalu mengutarakan bahwa kedamaian dan keamanan adalah milik semua makhluk di dunia. Oleh karena itu, menurut Gus Dur Islam harus mampu menjadi agama yang siap menginspirasi dan menjadi solusi dari setiap permasalahan-permasalahan yang ada. 


Ia juga selalu konsisten (istikamah) dan tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak setiap warga negara, termasuk di dalamya hak kaum minoritas. Selain sebagai tokoh bangsa, Gus Dur juga merupakan sebagai guru bangsa yang selalu mengingatkan dan memotivasi negeri ini-dan juga negeri-negeri di belahan dunia lainnya agar menjadi negeri yang baik, damai, aman, dan berkeadilan. 


Seruan moral dan ide-ide cemerlang tentang kemanusiaan yang digagas Gus Dur pada dasarnya berpijak dari perenungannya  dalam memahami realita kehidupan ini. Ketidakadilan, intoleransi, radikalisme, disintegrasi bangsa dan permasalah-permasahan akut lainnya menjadi konsen pemikiran dan perhatiannya.


Dalam ungkapan KH Husein Muhammad, pegiat kemanusiaan yang juga sebagai Mustasyar PBNU, pikiran-pikiran Gus Dur itu tidak terlepas dari latar belakang pengetahuannya. Gus Dur tidak hanya pandai mendalami inti teks kitab suci, sabda nabi, dan khazanah keilmuan Islam klasik lainnya, tetapi juga pandai mendalami teks-teks khazanah keilmuan para pemikir dunia.


Sebagai sosok yang mempunyai kedalaman wawasan pengetahuan yang luas, Gus Dur selalu mengingatkan akan pentingnya humanis dan pluralis. Menurutnya, dakwah Islam harus diperjuangkan secara damai dan toleran. Mengingat umat manusia di dunia ini terdiri dari beragam suku bangsa, etnis, dan golongan, maka Islam harus mampu mengakomodir perbedaan-perbedaan umat manusia yang ada sehingga Islam tidak menutup dirinya sebagai agama.


Mudah-mudahan kita bisa meneladani apa-apa yang telah diperjuangkan Gus Dur di tengah-tengah masih memudarnya sebagian masyarakat terhadap sikap kemanusiaan dan kenegaraannya. Caranya yakni dengan selalu menggelorakan jejak-jejak perjuangan Gus Dur yang humanis, damai, sejuk, toleran, dan ramah sehingga semua hak-hak kemanusian dapat tercipta dengan baik. Dan juga terus menebarkan misi perdamaian, kasih sayang demi terwujudnya keutuhan negara Indonesia yang aman dan damai.


Dengan demikian, Gus Dur merupakan figur bangsa, patriot bangsa, dan teladan bangsa yang selalu menginspirasi kita semua tanpa melihat sekat-sekat perbedaan keyakinan dan pemikiran. Untuk Gus Dur, Al-Fatihah.


Rudi Sirojudin Abas, penulis adalah pengagum Gus Dur


Opini Terbaru