• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Opini

G20

Dua Pemimpin Hebat

Dua Pemimpin Hebat
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online)

Oleh Irham Ali Saifuddin

Kemarin, 16 November 2022, Presiden Jokowi menyerahkan estafet G20 kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang akan menjadi presidensi G20 tahun depan.

 

Dua minggu sebelumnya, tepatnya 3 November 2022, pengagas R20 KH Yahya Cholil Staquf menyerahkan estafet G20 Religion Forum atau R20 kepada Sri Ram Madhav Varanasi, yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan R20 di India tahun depan.

 

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya adalah dua sosok pemimpin yang hebat, cerdas dan punya kemampuan merangkul di Pusaran perbedaan.

 

Kenapa demikian?

 

Sebelum puncak pagelaran KTT G20 banyak pihak pesimistik bahwa Presidensi G20 Indonesia ini tidak akan menghasilkan apa-apa. Presidensi Indonesia berlangsung di tengah kondisi dunia yang sulit karena persoalan-persoalan global seperti pandemi, perubahan iklim, ancaman resesi, serta perang Russia-Ukraine.

 

Terlebih, dalam pertemuan-pertemuan awalan di tingkat yang lebih rendah (ministerial) dan working group sulit sekali untuk membuat butir-butir kesepakatan.

 

Selama KTT Presiden Jokowi secara konsisten mengulang-ulang pesan-pesan global penting yang musti menjadi awareness sekaligus concrette action bagi negara-negara G20, seperti akhir perang, krisis energi, krisis pangan, krisis pupuk, perubahan iklim dan resesi dunia.

 

G20 Summit akhirnya berhasil menuangkan kesepakatan Bali Declaration, yang kembalikan semua pesimisme banyak pihak sebelum KTT digelar.

 

Demikian juga KH Yahya Cholil Staquf.

 

Energi beliau yang berlebih di PBNU selama ini, ditransformasikan menjadi sebuah gerakan global melalui promosi dan institusionalisasi peran tokoh-tokoh agama dunia untuk berpartisipasi aktif dalam memikirkan sekaligus mengambil tindakan terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat di muka bumi saat ini.

 

Sejak awal, ide menginisiasi gerakan agamawan yang mewakili hampir semua agama dan sekte di dunia ini tidak mudah. Apalagi mempromosikannya menjadi bagian yang terlembagakan di Forum G20.

 

Alhamdulillah, Religion Forum of G20 beberapa waktu lalu juga ditutup dengan disepakatinya Komunike Bersama.

 

Kedua tokoh tersebut bekerja dengan hati dan ketulusan, kemudian Tuham memudahkan, semesta memuluskan.

 

Secara pribadi, saya bangga ikut menjadi partikel yang paling kecil dalam perhelatan event akbar ini. 


Opini Terbaru