• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Ngalogat

Kenapa Gus Dur Mau Berceramah di Gereja?

Kenapa Gus Dur Mau Berceramah di Gereja?
Gus Dur dalam lukisan Nabila Dewi Gayatri (Foto: https://www.law-justice.co/)
Gus Dur dalam lukisan Nabila Dewi Gayatri (Foto: https://www.law-justice.co/)

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) beberapa kali diundang berceramah di gereja. Ia menerimanya. Meskipun kesediaannya itu menjadi geger di kalangan umat Islam, dia melakukannya lagi di berbagai tempat. Umat Islam umumnya merasa heran sikap tersebut. Tak sedikit yang menghujatnya. 
Hingga kini, tindakannya itu dianggap kontroversi karena masih banyak yang tidak tahu kenapa dia mau, termasuk kalangan Nahdliyin sendiri. Dan sepertinya Gus Dur tidak berminat menjelaskannya.

Almarhum KH Buchori Masroeri, seorang kiai dan dai NU di Jawa Tengah, termasuk orang yang merasa heran. Hingga dia menanyakan hal itu kepada gurunya, KH Ali Ma’sum, yang juga gurunya Gus Dur. Setelah mendapat penjelasan dari KH Ali Ma’sum, KH Buchori malah pernah menerima undangan ceramah di gereja Randusari.

Geger orang sak dunyo (banyak orang yang terheran terkait Gus Dur ceramah di gereja, red.). Piye Gus Dur iki (bagaimana Gus Dur ini, red.),” ungkap komponis lagu Perdamaian yang dipopulerkan Nasida Ria, kemudian diaransemen ulang Gigi band pada Ramadhan tahun 2005.

Karena heran tersebut, Kiai Buchori yang pernah menjadi Ketua PWNU Jawa Tengah tersebut sowan kepada KH Ali Ma’sum; menanyakan sikap Gus Dur yang mau diundang ceramah di gereja.

Kiai Ali Ma’sum menjawab, jika Gus Dur tidak mau diundang berceramah, kapan orang luar Islam mendengarkan Al-Qur’an?

“Jika begitu, bener ya, Gus Dur?” kata Kiai Buchori yang disampaikan pada Haul Gus Dur di Masjid Agung Demak, Jawa Tengah 2014. Karena itulah dia pernah mau menerima undangan untuk berceramah dan tanya jawab di sebuah gereja.

Menurut adik kandung Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Ghozali Masroeri itu, Gus Dur adalah orang istimewa. Namun, secara pribadi, ia merasa tidak cocok semuanya. Tapi itu masalah lumrah karena tidak ada seseorang yang cocok dengan orang lain seluruhnya. Namun, demikian, ia dan Gus Dur banyak kecocokannya. 

Dalam Catatan Abraham Iboy, Gus Dur juga melakukan hal yang sama kepada penganut agama lain, misalnya Hindu di Bali. Menurut pengakuan aktivis-aktivis NU di Bali, Gus Dur selalu memilih mendatangi puri, ashram, dan bertemu tokoh di area pura-pura penting di Bali daripada kantor PWNU. Hal itu diakui KH Noor Hadi, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Huffadz Tabanan, yang juga Rais Syuriyah PWNU Bali.

Salah seorang aktivis NU Bali yang lain, Ainun Ni’am mencoba menjelaskan kenapa Gus Dur berlaku demikian saat di pulau dewata itu. Menurutnya, sikap Gus Dur tersebut justru terasa saat ini, masyarakat Bali sangat respek dan menaruh hormat kepada Islam ala Nahdlatul Ulama.

Ia menambahkan, komunikasi Gus Dur dengan para tokoh Hindu Bali yang telah dibangun sejak lama itu tak lain untuk menitipkan umat Islam yang minoritas di Bali.

Penulis: Abdullah Alawi
 


Ngalogat Terbaru