• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 21 Mei 2024

Ngalogat

Ini Dalil Kata "Syai'un Lillah" Sebelum Membaca Al-Fatihah Dalam Tawasul

Ini Dalil Kata "Syai'un Lillah" Sebelum Membaca Al-Fatihah Dalam Tawasul
(Ilustrasi: NUO).
(Ilustrasi: NUO).

Oleh: Ilham Abdul Jabar
Seperti biasa, saya dan sahabat-sahabat Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya melakukan kegiatan rutinan setiap malam Jumat yaitu tahlilan bersama dan disambung dengan ngaji kitab Risalah Ahlussunah wal Jama'ah karya Mbah Hasyim Asy'ari di Kantor PCNU Kota Tasikmalaya.

Namun malam Jumat kemarin (24/09)  saya sempat disibukkan dengan salah satu pertanyaan, mengenai penambahan "Syai'un lillah" sebelum baca surat Al-Fatihah ketika tawasulan. Mereka menanyakan apa maksud dari kata tersebut dan apakah ada referensi kitabnya.

Jujur, referensi mengenai penambahan kata itu saya lupa lagi. Makanya saya tidak langsung jawab, hanya jawab maksudnya saja, bahwa maksud kata "Syai'un lillah" itu "Semuanya diserahkan kepada Allah."

Karena penasaran, saya kembali cari referensinya di website maktabah shamilah shamela.ws setelah berjam-jam saya mencarinya, ternyata pembahasan mengenai penambahan kata "Syai'un lillah", sebelum membaca surat Al-fatihah. itu terdapat dalam kitab Qurrah al-‘Ain bi Fatawa As-Syaikh Isma’il Az-Zain halaman 211 dengan redaksi sebagai berikut;

معني قول بعض الناس عفب الدعاء شئ لله لهم الفاتحة... و معني شئ لله مطلوبنا ومقصودنا شئ لله اي يستمد لوجه الله ابتغاء واستمدادا لا لغيره ولا من غيره ففيها اعتراف بان الذي يسوق المطالب ويحقق المأرب هو الله تعالي الخ

Makna syai'un lillahi lahum al fatihah.

"Dan makna Syai'un lillaahi adalah, tujuan dan kehendak kami "sesuatu dari Allah" artinya, ia memohon kepada dzat Allah dengan mengharap ridha dan bantuan hanya dari Allah, tidak kepada dan dari selain Allah. di dalamnya mengandung pengakuan, bahwa yang merealisasikan semua keinginan dan yang mewujudkan segala kebutuhan, adalah Allah Ta’ala semata."

Referensi ini menjadi suatu sanggahan bagi mereka yang berspekulasi bahwa, tawasulan selain bid'ah juga musyrik, karena meminta selain kepada Allah. Padahal ulama-ulama kita menambahkan kata "Syai'un lillah" sebelum membaca Al-fatihah, untuk menjaga agar hati tetap yakin meminta kepada Allah, namun dengan berbagai perantara.

Penulis adalah salah seorang Pengurus PC PMII Kota Tasikmalaya


Ngalogat Terbaru