• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Ngalogat

Ilmu Itu Laksana Tamu

Ilmu Itu Laksana Tamu
Sesaat sebelum peresmian Pon. Pes. Al-Huda Cikiray, Juli 2022. (Foto: NU Online Jabar/Ozie)
Sesaat sebelum peresmian Pon. Pes. Al-Huda Cikiray, Juli 2022. (Foto: NU Online Jabar/Ozie)

Hari Minggu tanggal 15 November 2020 menjelang senja saya membersamai kawanku Kang Uyan Ahmad Ruhyat Hasby silaturahmi kepada beliau.


Sebagaimana biasa, setiap kami sowan selalu diiringi canda tawa, riang gembira, penuh keakraban tanpa mengabaikan nilai-nilai ketakzhiman santri kepada kiai tentunya. Topik pembicaraan mulai dari yang sangat ringan, ringan, agak serius, dan sangat serius.


Tibalah obrolan pada kenangan suasana pengajian dulu. Saya bercerita, satu ketika sewaktu ngaji di kelas satu, mulut saya pernah ditempelin kapur tulis oleh beliau karena ngantuk (nundutan; mata merem kepala kadang nunduk kadang tengadah, sesekali mulut menganga).


Mendengar cerita kenangan saya itu, sambil sesekali diselingi guyonan, beliau mengatakan: "Kenapa Bapak sering mengingatkan para santri agar tidak ngantuk (nundutan) dan ngobrol saat ngaji karena pada diri kita itu ada tiga pintu ilmu, kalau salah satunya tertutup maka ilmu tidak akan masuk.


1. السمع  (𝙋𝙚𝙣𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙧𝙖𝙣) 


2. الأبصار (𝙋𝙚𝙣𝙜𝙡𝙞𝙝𝙖𝙩𝙖𝙣) 


3. الأفئدة (𝙃𝙖𝙩𝙞/𝙖𝙠𝙖𝙡 𝙥𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣) 


Kita lahir ke dunia ini tidak tahu apa-apa, Allah membekali tiga perkara agar kita menjadi orang yang tahu“.


Kemudian beliau membacakan Al-Qur'an surat An Nahl ayat 78


وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Kami pun manggut-manggut sambil sesekali berucap: "Sumuhun... sumuhun" (nggih... nggih).


"Coba kalau tidur, pendengaran dan hati tidak akan berfungsi, sedangkan kalau ngobrol sewaktu ngaji, pendengaran dan hati berfungsi tapi bukan memikirkan materi pengajian", lanjut nya.


Kemudian beliau menambahkan: "Ilmu itu seperti tamu, coba kalau Uyan dan Udin bertamu, terus tuan rumahnya sedang tidur, pasti tamu itu tidak akan jadi bertamu dan pulang lagi. Begitu juga kalau santri tidur atau ngobrol waktu mengaji, ilmu yang disampaikan oleh guru tidak akan masuk karena ketiga pintunya tertutup". Hatur nuhun, Bapak.  


Sahrudin, alumni Pesantren Cipasung, Tasikmalaya


Ngalogat Terbaru