• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Ngalogat

Haji itu Wukuf di 'Arafah (11)

Haji itu Wukuf di 'Arafah (11)
Haji itu Wukuf di 'Arafah (11). (Foto: NUO).
Haji itu Wukuf di 'Arafah (11). (Foto: NUO).

Anak Shalih
Salah satu kekayaan yang dimiliki orang tua yang dapat mendatangkan rahmat Allah dengan pahala yang terus mengalir adalah anak shalih yang mendo'akan orang tuanya. Berdo'a bukan saja berupa meminta, tapi memberikan dorongan (motivasi) untuk berbuat kebajikan dan menjauhi larangan, menyenangkan kedua orang tua sehingga membuat orang tua bangga.


Demikian pula Ismail ketika ayahnya meminta pertimbangan tentang tugas Allaah yang menyangkut dirinya, dia tidak menolak bahkan mempersilakan ayahandanya untuk melaksanakan tugas Allah dengan baik sehingga ayahnya mendapat keteguhan untuk melaksanakan tugas berat ini.


Demi kelancaran tugas ayahnya, Ismail memberikan saran kepada ayahnya, antara lain :
Pertama, golok yang dipake menyembelih harus uang tajam, dikhawatirkan jika tumpul akan sulit menemukan kematian, akhirnya batal.


Kedua, mohon agar kaki dan tangannya diikat dengan kuat agar waktu sekarat nanti darah tidak memercik pada pakaian ayahnya, dan akan jadi pikiran dan trauma.


Ketiga, ketika menyembelih mata ayahnya harus ditutup rapat agar tidak ragu dan pasti. Demikian permintaan Ismail putera tercinta.


Begitu pula ibunda tercinta, St. Hajar beliau sangat paham pada tugas yang dibebankan Allaah kepada suaminya karena yakin Allaah akan memperhatikannya, beliau sangat membantu keimanan suaminya, Ibrahim as. Itulah isteri shalihah sebagaimana sabda Rasul :"...Dunia itu seluruhnya hanya penghibur, dan sebaik-baiknya penghibur adalah isteri shalihah". Sahabat bertanya, "Siapakah dia yaa Rasuulallaah?", Jawab Rasul, "Dia adalah yang membantu iman suaminya".


Maka berangkatlah bertiga menuju sebuah bukit lewat Mina. "...Bagi setiap kebaikan pasti ada penghalang".


Setan mulai panas, seorang hamba Allah berani mengorbankan puteranya demi-Nya. Maka Setan mulai berperan menggoda Nabi Ibrahim agar tidak melaksanakan tugas Allah. Namun beliau sudah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, setan dilemparnya dengan batu. Gagal menggoda Ibrahim, setan menemui St.Hajar, hal yang sama diterima setan, dilempari lagi. Terakhir setan datang menggoda Ismail agar jangan mau dikorbankan oleh ayahnya.


Begitu juga Ismail, setan dilemparinya, akhirnya setan gagal menggoda hamba Allah yang shalih.
Melempar setan sang penggoda yang dilakukan ketiga orang yang shalih, Allah abadikan dalam rangkaian ibadah haji, yaitu JUMRAH; Aqabah (tanggal 10 Dzulhijjah), Uulaa, Wustha, dan Aqabah pada tanggal 11,12, atau 13 Dzulhijjah. Dan dalam manasik haji termasuk Wajib Haji.


Sesampainya di bukit yang dituju (jabal qurban), semua sudah siap. Nabi Ibrahim as, meletakkan pisau di leher Ismail, dengan mengucap "Bismillaahi allaahu akbar", secepat kilat Malaikat Jibril menggantikan Ismail dengan domba yang besar (gibas) dari sorga. Sungguh tercengang dan takjub semuanya, Allaah memperlihatkan Keagungan dan kasih sayang-Nya pada orang-orang shaleh dan bertaqwa. Allaahu akbar,,,Allaahu akbar,,,Allaahu akbar, walillaahi alhamdu.


"لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون"


Kalian tidak akan memperoleh birr (kebajikan) sehingga kalian mendermakan sebahagian yang kalian cintai.


Putera adalah harta yang paling dicintai, keluarga Nabi Ibrahim rela mengorbankan putera si mata wayangnya demi rahmat Tuhannya, dan akhirnya beliau selamat dari fitnah duniawi, Ismail masih dimilikinya, bahkan dapat rijki yang tak diduga.


Sebagai penghormatan Allaah bagi hamba-Nya yang bertaqwa, dan untuk mengenang ketulusan hati keluarga Nabi Ibrahim as, maka tanggal 10 Dzulhijjah dalam syariat Islam dijadikan Hari Raya Agung (Rayagung) sekaligus disyari'atkan menyembelih hewan kurban, begitu juga pada hari-hari tasyrek, 11,12, dan 13 Dzulhijjah.


Imbalan Bagi Orang yang Bertaqwa

​​​​​​​
Allah swt berfirman :


"ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لم يحتسب".


Barang siapa bertaqwa kepada Allaah, Dia akan memberikan jalan keluar (dari kesulitan) dan memberikan rizki yang tak diduga. (Bersambung).


H Awan Sanusi, salah seorang A'wan PWNU Jawa Barat


Ngalogat Terbaru