Nasional HAJI 2025

Wamenag Optimistis Biaya Haji 2025 Bisa di Bawah Rp56 Juta

Selasa, 31 Desember 2024 | 10:55 WIB

Wamenag Optimistis Biaya Haji 2025 Bisa di Bawah Rp56 Juta

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii dan Menteri Agama Nasaruddin Umar (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar 
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii menyatakan optimisme bahwa Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang dibayar jamaah Indonesia tahun 2025 bisa di bawah Rp56 juta. Hal ini disampaikan Wamenag saat menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Rapat Kerja Kementerian Agama dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (30/12/2024).


“Kita bukan hanya ingin membuat penurunan di nilai manfaat, tapi kita juga serius untuk menurunkan Bipih. Jika kemarin (Bipih) 56 juta, insya Allah kalau ini bisa disisir kembali, Bipihnya bisa di bawah 56 juta,” tegasnya.


Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang tersebut, Kemenag dan DPR membahas awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 serta pembentukan Panitia Kerja (Panja) BPIH. Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wamenag Romo HR Muhammad Syafii, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, serta sejumlah pejabat eselon I dan II Kemenag turut hadir.


Kemenag mengusulkan rata-rata BPIH 2025 sebesar Rp93.389.684,99, lebih rendah dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya yang mencapai Rp93.410.286. Usulan ini berangkat dari komposisi 70 persen komponen Bipih yang dibayar jamaah dan 30 persen berasal dari Nilai Manfaat dana haji.


Namun, Wamenag menyebut komposisi tersebut masih bisa dihitung ulang untuk mendekati angka 40 persen dan 60 persen seperti tahun-tahun sebelumnya. “Dengan itu, ongkos yang ditanggung jamaah seperti tahun lalu tidak naik,” ujarnya.


Tiga Langkah Efisiensi Biaya Haji
Wamenag menjelaskan tiga langkah efisiensi yang disiapkan untuk menurunkan biaya haji:


1. Negosiasi Biaya Penerbangan
Wamenag menilai, penurunan keuntungan avtur dapat berdampak signifikan pada biaya tiket pesawat. “Ongkos pesawat ini 30 persen dari keseluruhan komponen biaya haji. Kalau avtur bisa dipotong keuntungannya, biaya pesawat bisa turun,” jelasnya.


2. Penurunan Harga Layanan Armuzna
Harga layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada tahun lalu mencapai Rp18 juta. Kemenag optimistis harga ini bisa turun hingga Rp16 juta.


3. Efisiensi Biaya Katering
Negosiasi harga katering juga menjadi fokus. Biaya katering yang tahun lalu sekitar SAR 16,5 per porsi diupayakan turun menjadi SAR 15 atau SAR 14.


4. Pelayanan Lebih Kompetitif
Wamenag memastikan bahwa penurunan biaya tidak akan mengurangi kualitas layanan. Menurutnya, iklim penyediaan layanan yang semakin kompetitif justru akan meningkatkan kualitas pelayanan. “Semakin banyak penyedia jasa, maka harga semakin kompetitif, dan kualitas pelayanan makin baik,” ungkapnya.


Ia menambahkan, Panja BPIH akan segera bekerja untuk membahas usulan biaya haji dengan target hasil pembahasan diumumkan pada 10 Januari 2025. “Rencana kita, paling lama 10 Januari sudah ketok supaya bisa on going dengan cepat,” pungkasnya.