Viral Video Jamaah Haji Meninggal di Jalanan Makkah, Kemenag Tegaskan Bukan Jamaah Indonesia
Ahad, 23 Juni 2024 | 19:08 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Baru-baru ini, video tersebar luas di media sosial yang menunjukkan jamaah meninggal dunia di jalanan Makkah. Video tersebut menjadi viral dan menarik perhatian publik, termasuk warga Indonesia.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, memberikan klarifikasi terkait video tersebut pada Rabu (19/6/2024) di Makkah. Menurutnya, orang yang meninggal dalam video tersebut bukanlah jamaah haji Indonesia.
“Gambar yang beredar tidak mencerminkan kejadian terhadap jamaah kita,” tegas Hilman seperti dikutip dari laman resmi kemenag
Hilman menambahkan, “Video yang beredar tidak terkait dengan jamaah kita. Tim petugas haji kita bekerja sepenuhnya di lapangan. Kami telah menangani beberapa kasus di tempat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.”
Pendapat serupa diungkapkan oleh Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), dr. Indro Murwoko. Menurutnya, jamaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci selalu mendapat penanganan sesuai prosedur yang berlaku.
“Laporan dari tenaga kesehatan di lapangan menunjukkan bahwa jamaah yang sakit atau pingsan selalu mendapat perawatan dan jika diperlukan, dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat. Kami tidak memiliki laporan bahwa ada kasus yang tidak ditangani sebagaimana yang terlihat dalam berita,” jelas dr. Indro.
“Setiap kasus yang ditemui oleh tenaga kesehatan, pasti akan dilakukan tindakan medis. Jika perlu, jamaah akan dirujuk ke fasilitas kesehatan baik di poskes di Mina atau rumah sakit Arab Saudi di sekitarnya,” tambahnya.
Ketika ada jamaah yang meninggal, lanjut dr. Indro, tenaga kesehatan akan membuat Certivicate of Death (COD). Setelah itu, petugas akan berkoordinasi dengan kantor maktab atau kantor sektor atau kantor daker untuk melengkapi persyaratan
administrasi lainnya, misalnya: surat kesediaan dimakamkan, dan yang lain.
“Setelah administrasi disiapkan, biasanya diserahkan ke Masyariq atau Maktab untuk proses pemulasaraan,” tuturnya.
Ditanya jamaah yang wafat pada fase puncak haji, Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna), dr. Indro mengatakan, berdasarkan data per 20 Juni 2024, pukul 16.00 waktu Arab Saudi, ada 11 jamaah yang wafat di Arafah dan 29 jamaah wafat di Mina.
“Jamaah wafat itu, secara keseluruhan ada 40. Dari data itu, terbagi wafat di tenda, pos kesehatan, dan rumah sakit Arab Saudi, baik di Arafah maupun Mina,” tandasnya.
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua