• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Tips Kelola Uang Sekaligus Jadi Investor Kecil-kecilan ala Kang Bakang saat Jadi Santri

Tips Kelola Uang Sekaligus Jadi Investor Kecil-kecilan ala Kang Bakang saat Jadi Santri
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik

Bandung, NU Online Jabar 
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat KH Abubakar Sidik bercerita tentang pengelolaan keuangannya saat dirinya menjadi santri. 

“Waktu mondok dulu, saya dibekali uang sebulan. Biasanya habis sebelum waktunya. Biasa, pake tambahan biaya kegiatan santri dan mahasiswa,” katanya melalui akun Facebooknya, Rabu (3/3). 

Karena sering habis sebelum mendapat kiriman lagi, akhirnya cucu pendiri Pondok Pesantren Al-Masthuriyah KH Muhammad Masthuro ini membuat strategi untuk pengelolaan uang.

Kiai yang akrab disapa Kang Bakang ini menceritakan, setelah mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya disimpan di warung sekitar pesantren. Jika nanti ingin jajan dan makan, ia tinggal datang ke warung tersebut. 

“Lalu saya tulis tiap kali jajan. Kalau sudah habis simpanannya, saya tambah. Atau kalau belum datang kiriman, saya catat dulu sebagai utang,” katanya. 

Ia menjelaskan ada beberapa keuntungan melalui caranya itu. Pertama, uangnya bisa cukup sebulan dan relatif aman pula. 

Kedua, tukang warung akan terbantu karena ada investor tanpa bunga dan tanpa embel apa-apa. 

“Kalau tukang warungnya janda, maka pahalanya dari berbagai sudut pandang,” katanya.  

Ketiga, dengan cara seperti itu, ia merasa terlatih kejujuran karena akan mengurangi simpanannya sesuai dengan nilai jajanannya hari itu. 

Keempat, terbangun kerja sama dan saling percaya sebagai modal keutuhan NKRI. 

“Untuk jadi investor, tidak perlu menunggu Perpres dan tak perlu banyak-banyak. Hidup itu indah dengan saling pengertian,” pungkas kiai kelahiran 25 Mei 1962 ini.

Pewarta: Abdullah Alawi  


Nasional Terbaru