• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

R20 ISORA: Forum Inisiatif PBNU Ajak Agamawan Dunia Ambil Langkah Nyata Tuntaskan Problem Palestina

R20 ISORA: Forum Inisiatif PBNU Ajak Agamawan Dunia Ambil Langkah Nyata Tuntaskan Problem Palestina
Logo R20 ISORA. (Foto: Istimewa)
Logo R20 ISORA. (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi mengajak tokoh-tokoh agama dunia untuk turut serta bergerak nyata dalam menyelesaikan permasalahan yang tengah melanda Palestina. Ajakan ini disampaikan melalui penyelenggaraan R20 International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA), yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada Senin, 27 November 2023 mendatang.


Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menyatakan harapannya agar hasil dari R20 ISORA tidak hanya berupa pernyataan bersama, melainkan kesepakatan konkret untuk bertindak dalam jangkauan masing-masing tokoh agama. Hal ini diungkapkan dalam acara Road to R20 ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Selasa (21/11/2023).


Gus Yahya, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa R20 ISORA merupakan kelanjutan dari R20 yang diselenggarakan di Bali dan Yogyakarta pada tahun sebelumnya. Sebagai upaya berkelanjutan, jaringan tokoh agama R20 telah membentuk kelompok kerja yang berkomitmen untuk merespons bersama masalah dan memberikan kesadaran di komunitas masing-masing.


"Dari situ, terbentuklah working group yang saling berkoordinasi dan terus memantau dinamika internasional untuk memberikan respons bersama terhadap momentum penting, seperti yang terjadi dengan perang baru di Gaza," ujarnya.


Gus Yahya menegaskan bahwa gerakan ini tidak hanya mengajak elemen masyarakat untuk melihat masalah Palestina sebagai isu kelompok tertentu, melainkan sebagai masalah bersama yang berkaitan dengan kemanusiaan. Tujuannya adalah membangun pemahaman bahwa solusi harus ditemukan bersama tanpa meningkatkan kebencian terhadap pihak mana pun.


"Sangat penting bagi kita untuk melihat akar permasalahan secara jernih dan jujur, sehingga timbul semangat untuk menyelesaikannya bersama-sama," tegasnya.


R20 ISORA hadir sebagai wadah untuk memberikan kesadaran bersama akan pentingnya menaati tata aturan internasional yang telah disepakati, khususnya melalui Piagam PBB. Gus Yahya mengingatkan bahwa masih ada pihak yang berusaha menghalangi implementasi konsensus internasional ini.


"Jika tidak mengindahkan aturan, kita berisiko kembali ke masa lalu sebelum adanya PBB, di mana konflik dan penjajahan merajalela tanpa batas," katanya.


Dengan diadakannya R20 ISORA, PBNU berharap dapat menciptakan langkah-langkah konkret dan kolaboratif dari para tokoh agama dunia untuk membantu menyelesaikan krisis di Palestina. Acara ini diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran global dan dukungan nyata untuk perdamaian di wilayah tersebut.


Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini menyampaikan bahwa upaya ini bagian dari perjuangan bangsa Indonesia yang sudah ditegaskan sejak Proklamasi dan ditetapkannya UUD 1945 sebagai dasar negara. 


"Sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," katanya mengutip penggalan pembukaan UUD 1945. 


Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap gerakan global R20 ini berkembang lebih jauh termanifestasikan di tingkat umat dalam upaya-upaya yang telah disepakati oleh para pemimpin agama itu. 


Rencananya, ISORA akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dan mengangkat tema Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan. Kegiatan ini akan diikuti 150 partisipan dengan 40 di antaranya dari luar negeri.  


ISORA bakal menghadirkan empat narasumber kunci, yakni (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).
 


Nasional Terbaru