• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Nasional

R20 ISORA: Gerakan Tokoh Agama Dunia Suarakan Solusi Konflik di Timur Tengah

R20 ISORA: Gerakan Tokoh Agama Dunia Suarakan Solusi Konflik di Timur Tengah
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf bersama perwakilan negara-negara Muslim pada Road to ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023). (Foto: NU Online)
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf bersama perwakilan negara-negara Muslim pada Road to ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023). (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersiap menggelar acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) pada Senin, 27 November 2023, di Jakarta. 


Dalam acara "Road to ISORA" di Hotel Shangri-La, Jakarta, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menekankan
tujuan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk memobilisasi tokoh agama dan pemangku kebijakan dari seluruh dunia.


"Otoritas agama akan memobilisasi kekuatan yang mereka punya untuk bergerak dan meletakkan pengaruh pada komunitasnya dan lingkaran pemangku kebijakan untuk bergerak maju," katanya saat memberikan sambutan pada Road to ISORA di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023).


Menurutnya, kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan para aktor global dan tokoh-tokoh agama untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina. "Menghentikan segera bencana kemanusiaan berlangsung di Gaza," ujarnya. 


Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa ISORA akan membahas mengenai masalah fundamental konflik yang masih terjadi sampai sekarang bahkan semakin parah di Timur Tengah, yaitu melemahnya tatanan internasional yang seharusnya menjadi aturan internasional dan disepakati negara-negara. "Memberikan solusi berkelanjutan yang kita hadapi bersama," kata Gus Yahya.


Gus Yahya menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya terjadi pada satu kelompok saja, tapi masalah bagi kemanusiaan. 


"Jika kemanusiaan tidak bisa menyelesaikan masalah Palestina, maka kemanusiaan itu gagal pada dirinya sendiri," katanya. Namun, Gus Yahya meyakini bahwa kemanusiaan masih dapat patut untuk membantu. 


"Kita tidak boleh berhenti (bertindak) sampai menemukan solusi untuk masalah saudara-saudara kita di Palestina dan seluruh orang yang menghadapi masalah sama," ujarnya. 


Gus Yahya berharap bahwa ini dapat secara berkelanjutan bekerja bersama menyelesaikan masalah konflik dan berjuang untuk kehidupan internasional yang lebih damai dan harmonis.


"Ini nanti kita berharap hasil ISORA bukan hanya pernyataan bersama, tapi kesepakatan bertindak dalam jangkauan masing-masing untuk mempengaruhi dinamika sekarang," pungkasnya.


Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair al-Shun menyampaikan bahwa kita butuh perdamaian yang sesungguhnya. Orang tidak akan percaya apa yang terjadi di Gaza, Palestina hari-hari ini, yaitu sebuah genosida, holocaust baru, dan kriminal yang dilakukan Israel. "Orang-orang dibunuh sampai hari demi hari. Kita berharap ini sudah terakhir," ujarnya. 


Rencananya, kegiatan yang akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo ini akan diikuti 150 partisipan dengan 40 di antaranya dari luar negeri. 


Kegiatan ini akan mengangkat tema "Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan. Kegiatan ini bakal menghadirkan empat narasumber kunci, yakni (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi).
 


Nasional Terbaru