• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Nasional

Pulang ke Tanah Air, Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari

Pulang ke Tanah Air, Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari
Pulang ke Tanah Air, Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari (Foto: ig kemenag_ri)
Pulang ke Tanah Air, Kesehatan Jamaah Haji akan Dipantau Selama 21 Hari (Foto: ig kemenag_ri)

Bandung, NU Online Jabar
Gelombang kedua pemulangan jamaah haji Indonesia saat ini sedang berlangsung, mereka di pulangkan sejak 19 Juli 2023.


Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan, selama ibadah haji, jamaah haji melakukan rangkaian ibadah dan berada di kerumunan dalam jumlah yang besar dan melibatkan interaksi dengan jamaah dari berbagai negara. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular.


Terkait hal itu, maka jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Air akan mendapatkan pemantauan kesehatan dari Dinas Kesehatan kurang lebih selama 21 hari. “Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada risiko penyebaran penyakit menular,” tutur Kapus Liliek kepada Media Center Haji, melansir NU Online, Senin (24/7/2023).


Pemantauan ini dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC) seperti Covid-19, Mers-Cov, Meningitis, dan Polio.

Jamaah haji dipantau kesehatannya dengan masa pemantauan selama 21 hari melalui Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH).


“Jika dalam masa pemantauan, jamaah haji timbul gejala sakit, maka kami imbau untuk memeriksakan diri di Faskes terdekat dengan membawa K3JH,” ucapnya.


Selain pemantauan kesehatan, jamaah haji juga diimbau untuk menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jamaah haji diharapkan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup, serta rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.


Kapus Liliek mengingatkan bahwa jika jamaah haji setibanya di tanah air mengalami batuk atau pilek perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kontak langsung dengan keluarga seperti berpelukan, berciuman, dan berjabat tangan. Selain itu jamaah haji diharapkan menggunakan masker saat berkumpul dengan keluarga.


Setibanya di bandara Indonesia, petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jamaah haji yang mengalami gangguan kesehatan. Sebagai contoh di Bandara Soekarno Hatta telah disiapkan 3 ruangan yaitu ruangan pemeriksaan, ruangan observasi, dan ruangan karantina.


Harapannya jamaah haji dapat kembali ke tanah air menjadi haji mabrur yang sehat. Selain itu jamaah haji dapat kembali berkumpul dengan keluarga di Tanah Air dalam kondisi yang sehat.
 


Nasional Terbaru