Nasional

Menag Nasaruddin Umar Tekankan Pentingnya Kurikulum Ekoteologi dan Cinta untuk Generasi Berkualitas

Jumat, 24 Januari 2025 | 10:00 WIB

Menag Nasaruddin Umar Tekankan Pentingnya Kurikulum Ekoteologi dan Cinta untuk Generasi Berkualitas

Menag Nasaruddin Umar (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya pengembangan kurikulum ekoteologi dan kurikulum cinta dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Hal ini disampaikan Menag dalam sambutannya pada Malam Anugerah Pendidikan yang digelar oleh Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Rabu (22/1/2025).


Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Menag mengungkapkan pentingnya pendidikan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menciptakan masyarakat yang moderat.


Menag menyoroti bahwa tanpa lingkungan yang sehat, capaian ekonomi dan sosial tidak akan berarti. "Tidak mungkin kita bisa menjadi khalifah yang sukses mengelola bumi ini kalau lingkungan ini rusak. Terlebih lagi, kita tidak mungkin bisa khusyuk beribadah kalau lingkungan pacu kita itu tidak sehat," ujarnya.


Sebagai solusinya, Menag mengusulkan pengintegrasian kurikulum ekoteologi yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan kesadaran ekologis. "Kita ingin menurunkan konsep Asma’ul Husna ke dalam dunia pendidikan, sehingga sifat-sifat Allah dapat menjadi pedoman dalam menjaga alam semesta," tambahnya.


Selain itu, Menag juga menekankan pentingnya kurikulum cinta untuk moderasi beragama. Ia mengkritik fenomena teologi kebencian yang kerap dimasukkan dalam pengajaran agama dan mendorong perubahan paradigma melalui pengembangan kurikulum yang menanamkan nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap perbedaan.


 "Berbeda agama-agama kita, tetapi kita satu bangsa, satu negara, dan juga kemanusiaan yang sama. Humanity is only one, there is no other. Itu yang kita coba kembangkan," tegasnya.
Â