Nasional

Menag Nasaruddin Umar: Keberagamaan di Indonesia Alami Kesenjangan antara Ajaran dan Praktik Umat

Selasa, 5 November 2024 | 10:00 WIB

Menag Nasaruddin Umar: Keberagamaan di Indonesia Alami Kesenjangan antara Ajaran dan Praktik Umat

Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyoroti adanya kesenjangan antara ajaran agama dengan praktik keberagamaan masyarakat Indonesia saat ini. Hal tersebut disampaikannya dalam Pidato Kebangsaan di Milad ke-14 Aliansi Kebangsaan di Jakarta, Selasa (29/10/2024).


Menurut Nasaruddin, keberagamaan di masa kini cenderung terlalu formalistik, dengan adanya jarak yang signifikan antara prinsip ajaran agama dan penerapan oleh para pemeluknya. "Apa yang diajarkan agama dan apa yang dilakukan umat berjarak sangat jauh," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembahasan agama seringkali terasa kaku, tekstual, dan memiliki orientasi ke masa lalu. "Padahal, lingkungan kita menantang seolah-olah hidup seribu tahun ke depan dengan pola pikir yang semakin liberal, rasional, dan kuantitatif," imbuhnya.


Menag juga menekankan bahwa agama harus berfungsi sebagai pedoman hidup dalam ilmu dan perilaku, tidak hanya sebagai mitos, tetapi juga sebagai logos dan etos. "Belum ada penghayatan yang konsisten dalam diri kita sebagai warga Bangsa Indonesia," tegas Nasaruddin.


Untuk menjembatani kesenjangan ini, Menag Nasaruddin mengajak masyarakat menggali kembali pemikiran tokoh-tokoh pendahulu yang bisa menjadi inspirasi bagi keberagamaan yang lebih substantif dan kontekstual.