• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

KH Amin Baejuri Asnaf Ingatkan Jangan Sampai Jadi Orang-orang Rugi dan Terlaknat Saat Masuk Bulan Syawal

KH Amin Baejuri Asnaf Ingatkan Jangan Sampai Jadi Orang-orang Rugi dan Terlaknat Saat Masuk Bulan Syawal
Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat KH Amin Baejuri Asnaf (Foto: NU Online Jabar)
Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat KH Amin Baejuri Asnaf (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat KH Amin Baejuri Asnaf mengatakan bahwa umat Islam pada Ramadhan biasanya meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Lalu, ketika memasuki bulan Syawal, umat Islam jangan sampai mengendorkan kembali kualitas dan kuantitas amal ibadahnya. 

“Makna syawal itu meningkat atau berkembang. Umat Islam setelah shaum Ramadhan, jangan sampai menjadikan Ramadhan sebagai puncak dari semua amal ibadah, lalu kendor saat masuk pada bulan Syawal. Seharusnya umat Islam semakin meningkatkannya dan berkemabang,” katanya, Sabtu (22/5).  

Kiai yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon ini kemudian memperkuat pernyataannya berdasarkan ayat Al-Qur’an dalam QS. Al-Hasyar ayat 18:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

“Berdasarkan ayat itu, kita diperintahkan untuk senantiasa meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan serta memperhatikan apa yang kita lakukan pada hari ini untuk hari esok. Dengan demikian, berati kita harus menjadikan Ramadhan sebagai spirit di bulan Syawal dan bulan-bulan lainnya untuk lebih baik meningkatkan lagi dalam beramal,” jelasnya. 

Yang Kedua, berdasarkan Hadist Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa umat Islam harus menjadikan hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Hakim: 

من كان يومه خيرا من أمسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
 

Berdasarkan hadits itu, ada tiga kelompok manusia yang dilihat dari peningkatan segi amal ibadah berdasarkan kesehariannya. Yang pertama, manusia yang melakukan amal hari ini lebih baik dari yang kemarin. Kelompok manusia tersebut adalah orang yang beruntung. 

“Berarti kalau di bulan Ramadhan baik, kita terus menjaga spirit nilai-nilai Ramadhan, kemudian meningkatkan nilai-nilai dan mengaktualisasikan nilai-nilai Ramadhan itu di bulan Syawal dan bulan lainnya,” katanya.  

Pada saat bulan Ramadhan, misalnya umat Islam meningkatkan amal ibadah untuk mencari keridhaan Allah di malam lailatul qadar. Peningkatan amal itu harus menjadi spirit dalam upaya meningkatkan amal saat memasuki bulan Syawal dan seterusnya.

“Dengan menjaga  nilai-nilainya, bisa  meningkatkan kualitasnya, maka kita bisa menjadi orang-orang yang meningkat,” katanya. 

Yang kedua,  ومن كان يومه مثل أمسه فهو مغبون barangsiapa yang hari ini sama saja dengan kemarin, maka dia (termasuk) orang tertipu. Artinya kalau di bulan Syawal ini sama saja dengan bulan Ramadhan, maka termasuk orang tertipu. 

Yang ketiga,  ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون kelompok orang yang memiliki amal hari ini lebih buruk dari yang kemarin atau amal di bulan Syawal lebih buruk dibanding bulan Ramadhan, maka mereka termasuk orang terlaknat.

Pewarta: Abdullah Alawi


Nasional Terbaru