Nasional

Gus Hasan: Tanpa Guru, Kita Ini Bukan Siapa-Siapa

Rabu, 30 Desember 2020 | 08:00 WIB

Gus Hasan: Tanpa Guru, Kita Ini Bukan Siapa-Siapa

Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Ketua PWNU Provinsi Jawa barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, menjadi narasumber dalam kegiatan Diklat Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) angkatan ke-15 yang digelar oleh Pengurus Pimpinan Wilayah Jam’iyatul Qurra wal Huffadz Nahdlatul Ulama (PW JQHNU) di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Selasa (29/12). Gus Hasan menjelaskan materi tentang Wawasan ke Al-Quranan.
Dalam pemaparannya, Gus Hasan menjelaskan tentang proses turunnya Al-Quran dengan kalimat yang berbeda.

“Proses turunnya Al-Quran itu diceritakan dengan dua kalimat yang berbeda. Kadang turunnya Al-Quran dengan lafadz anzala, kadang dengan lafadz nazzala,” ujar Pengasuh Pesantren Ash-Shiddiqiyah Karawang itu.

Ia menjelaskan, dari dua kata tersebut sama-sama memiliki arti turun, hanya prosesnya yang berbeda.

“Karenanya, walaupun secara tahapan turunnya, ayat Al-Quran itu tidak seperti yang sekarang ada di dalam mushaf, tapi susunan turunnya sekaligus sudah seperti itu.

Namanya tauqifi. Sesuatu yang bersifat tauqifi dari Allah yang tidak bisa diubah. Tidak bisa diijtihad oleh siapapun,” tuturnya.

Gus Hasan juga memberikan gambaran tentang Al-Quran yang diturunkan melalui perantara, yaitu malaikat Jibril As. Para ulama menyimpulkan, washilah dalam kehidupan beragama itu mutlak tidak bisa dihilangkan.

“Sebenarnya bukan persoalan yang sulit, jika Allah menyampaikan langsung kepada Nabi Muhammad. Akan tetapi, keberadaan malaikat Jibril sebagai washilah, perantara antara Allah SWT dengan Nabi dalam urusan wahyu ini, adalah proses pendidikan yang penting. Kalau sudah bicara urusan Al-Quran, tidak bisa tanpa guru. Tidak akan cukup belajar hanya dari kaset ataupun suara rekaman,” tegas Ketua PWNU Jawa Barat tersebut.

Menurut Gus Hasan, orang membaca satu huruf dapat pahala sepuluh, itu kalau ia punya guru. Jika tidak ada, maka tidak bernilai. 

“Kenapa? Karena itulah yang sudah dicontohkan oleh Allah. Dalam proses turunnya Al-Quran ini, ada pendidikan yang penting, yaitu keberadaan washilah atau guru. Tanpa guru, kita ini bukan siapa-siapa,” jelas Gus Hasan.

Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
Editor: Iip Yahya