• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 13 Mei 2024

Daerah

BEM PTNU Indramayu Hadiri Silatda BEM se-Jawa Barat di Bandung

BEM PTNU Indramayu Hadiri Silatda BEM se-Jawa Barat di Bandung
Silatda BEM PTNU (NU Online Jabar/Foto: Khanna)
Silatda BEM PTNU (NU Online Jabar/Foto: Khanna)

Bandung, NU Online Jabar
Presiden Mahasiswa BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Kabupaten Indramayu menghadiri Silaturahmi Daerah (SILATDA) Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Jawa Barat (BEM PTNU) se Jawa Barat di DKW Garda Bangsa, Cijagra, Kota Bandung, Sabtu (26/12).

Acara ini dihadiri sekitar 15 kampus Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Jawa Barat, masing-masing kampus mengirimkan delegasinya untuk mengikuti acara tersebut. 

Utusan BEM Perguruan Tinggi NU Indramayu yang hadir diantaranya Abdul Jabar (STKIP Pangeran Dharma Kusuma),   Taeniah dan Sofyan Taheer (STAIS Dharma Kusuma), Ahmad Yani dan  Fathoni (STIKDI NU).

Ketua Panitia Silatda,  Hazmy Lathif dalam sambutannya menjelaskan, tema yang diangkat dalam Silatda itu adalah "Moderasi Beragama dan Bernegara" yang bertujuan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh BEM PTNU se-Jawa Barat akan pentingnya memahami moderasi dalam agama dan negara.

“Dengan Silatda ini juga kita berharap agar  antar BEM PTNU tidak putus kontak dalam menjalin silaturahmi untuk memperkuat ikatan keorganisasian. Selain itu juga BEM PTNU yang ada di Jawa Barat tetap menerapkan ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah ala Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Salah seorang pemateri, Herry Kurniawan dalam paparannya mengajak kepada seluruh BEM untuk bergerak bersama menghadapi gerakan intoleran dan mendorong pemikiran moderat di kalangan mahasiswa NU.  

"Jangan pernah takut ketika orang-orang di luaran kita mengklaim gerakan atau oraganisasi kita, karena klaim dari orang luar adalah suatu hal yang biasa," tegasnya. 

Sementara pemateri kedua, Jaja Jalaludin menjelaskan mengenai arti dari moderasi yang diambil dari kata moderat yang artinya tengah-tengah atau washatiyah, dimana sikap kita tidak boleh ekstrem ke kanan ataupun ekstrem ke kiri.

“Para mahasisa untuk bisa menguasai teknologi dalam perkembangan zaman, karena kita tidak bisa hanya berdiam diri melihat gerakan golongan radikalisme dalam beragama dan bernegara,” ungkap Jaja Jalaludin.

Acara Silatda yang digelar oleh BEM PTNU ini berjalan dengan lancar dan aktif dalam berdiskusi karena antar mahasiswa saling memaparkan pendapatnya masing-masing mengenai moderasi dalam beragama dan bernegara dan segala permasalahan yang sering terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

Pewarta: Khanna Riayatul Maula
Editor: IiIing Rohimin


Editor:

Daerah Terbaru