• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Nasional

Gus Hasan: Ada 4 Kunci Sukses Dakwah Nabi Ibrahim

Gus Hasan: Ada 4 Kunci Sukses Dakwah Nabi Ibrahim
Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.
Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah.

Bandung, NU Online Jabar
Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nurihidayatullah menyampaikan bahwa ada empat kunci kesuksesan dakwah Nabi Ibrahim AS. Keempatnya masih relevan untuk diterapkan dalam dakwah saat ini. Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Webinar Internasional Dakwah yang diselenggarakan LD PWNU Jawa Barat, Selasa (15/12/2020).  Acara ini disiarkan langsung oleh NU Jabar Channel.
Gus Hasan menyampaikan bahwa kesuksesan dalam berdakwah, di antaranya ditunjukkan oleh Allah melalui perjalanan Nabi Ibrahim. Ia berdakwah di lingkungan keluarganya sehingga keluarganya menjadi orang-orang yang istimewa. 

Kesuksesan dakwah Nabi Ibrahim AS itu, terdiri dari empat faktor, yaitu: Pertama, sosok pendakwah yang membaca kitab Allah. Menurut Gus Hasan, sosok pendakwah harus memiliki kebersihan hati dan jiwa. Dai yang memiliki watak demikian, akan diterima jamaahnya dengan hati dan jiwa juga. 

Kedua, dakwah yang di dalamnya mengajarkan kitab Allah. Menurut Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah Karawang itu, membaca kitab Allah tidak cukup mengenal huruf, cara membaca atau membolak-balik lembarannya. Lebih dari itu, harus sampai memahami dan mengaplikasikannya, dan menjadikannya sumber segala pengetahuan. 

Ketiga, sosok yang mengajarkan hikmah. Di antara makna hikmah adalah al-qaul al-baligh, artinya  perkataan yang tidak menyakiti. Dakwah dilakukan dengan hikmah agar mudah diterima oleh santri. 

Yang keempat, adalah pendakwah yang mengajarkan kebersihan jiwa. Salah satu ciri orang yang bersih jiwa adalah tidak sombong. 
Menurut Gus Hasan, Nabi Ibrahim adalah sosok yang bersih jiwanya. Karena itu ia mencintai umatnya. Ia menanggalkan semua bentuk dendam, dengki, dan iri hati kepada siapapun. Baik yang mengikutinya maupun yang melawannya. Hal ini diabadikan dalam Al-Qur’an, surah Ibrahim ayat 36 (yang artinya):

“Barangsiapa mengikutiku maka dialah umatku, dan barangsiapa mengingkariku maka sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Kemudian, menurut Gus Hasan, Nabi Ibrahim selalu berdoa untuk keluarganya, agar mereka mampu menjadi pendakwah sesuai dengan empat kriteria di atas. Terkait kekuatan doa ini, Gus Hasan terkenang dengan kesabaran almarhum mertuanya, KH Noer Muhammad Iskandar. Setiap dua minggu sekali, ia memanggil stafnya dan diminta untuk mengumpulkan nama-nama santri yang nakal. Rupanya beliau mendoakan secara khusus santri yang nakal itu.

"Setelah mereka pulang dan berjuang di tengah masyarakat, alhamdulillah banyak yang berhasil," pungkasnya.

Pewarta: Agung Gumilar
Editor: Iip Yahya


Editor:

Nasional Terbaru