• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Bagi Jamaah yang Sakit, Klinik Kesehatan Haji Siapkan Layanan Terapi Medis dan Spiritual

Bagi Jamaah yang Sakit, Klinik Kesehatan Haji Siapkan Layanan Terapi Medis dan Spiritual
Bagi Jamaah yang Sakit, Klinik Kesehatan Haji Siapkan Layanan Terapi Medis dan Spiritual (Foto: NU Online)
Bagi Jamaah yang Sakit, Klinik Kesehatan Haji Siapkan Layanan Terapi Medis dan Spiritual (Foto: NU Online)

Makkah, NU Online Jabar
Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifa, dan Mina (Armuzna) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) terus menyiapkan pelayanan kesehatan, salah satunya layanan terapi medis dan spiritual. 


Para jamaah haji yang sedang sakit atau mengalami masalah kesehatan mendapatkan penanganan secara medis sekaligus spiritual di Klinik Kesehatan Haji Indonesia supaya penyembuhan pasien lebih cepat.  


Dikutip dari NU Online, dr. Suzy Indharty, yang merupakan dokter spesialis syaraf di KKHI menyampaikan, tambahan terapi pengobatan ala Rasulullah atau thibbun nabawi terutama untuk pencegahan dan penyembuhan dengan pendekatan spiritual.  


Menurut Suzy, kombinasi antara terapi fisik dan spiritual membuat penyembuhan menjadi lebih cepat karena adanya koneksi antara tubuh dengan pikiran. Ia mencontohkan, dalam penanganan luka ada rasa takut, cemas bahwa itu membuat dia terhalang ibadahnya. Karena itu, ia akan membaca Al-Faatihah, pasien juga diminta membaca, pendampingnya juga diminta membaca.


“Kemudian secara rutin tiap hari kita bagi air Zamzam. Satu untuk perbaikan lukanya satu untuk diminum. Jadi air ruqyah dibacakan sendiri, baru nanti diminum obat dengan air Zamzam,” jelasnya. 


Dokter Suzy yang juga ahli dalam steering committee International Islamic Medicine Foundation (IIMF) menyampaikan, thibbun nabawi itu terdiri dari bekam, ruqyah dan bahan makanan yang disunahkan rasul, buah tin, kurma, zaitun. 


"Kita tergabung dalam Internasional Islamic Medicine Forum dari situ kita mempelajari ilmiahnya dari thibbun nabawi. Itu apa-apa yang disunahkan rasul itu benar bukan dongeng semata," ujarnya.


Dijelaskan Suzy, thibbun untuk pencegahan, tapi juga bisa mendukung penyembuhan pasien. Karena kalau secara neuroscience-nya tergambarkan, begitu mind kita produktivitaskan dan langsung ditujukan pada satu fokus pada Allah, ada ghirah cepat sembuh. Secara psikologis mereka cepat sembuh," paparnya. 


Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dr. Budi Sylvana sepakat bahwa itu thibbun nawabi secara medikal dapat juga untuk penjagaan. Namun, ia menegaskan bahwa sebagai kombinasi, terapi medis tetap menjadi yang utama. Ia menambahkan bahwa program saat ini merupakan yang pertama dan ia merupakan pasien pertama untuk bekam.


"Ke depan kita akan coba bikin poli seperti ini," tegasnya.   


Terkait dengan bekam, Suzy menyampaikan secara medis metode tesebut sudah terbukti yang memiliki nama lain cupping. "Tinggal kita umat Islam mau pakai atau tidak," ujar Suzy. 


Bekam berasal dari Tiongkok. Pada zaman Rasulullah berkembang menjadi tiga bekam, salah satunya dengan madu. Lalu menggunakan besi, tetapi Rasulullah melarang penggunaan besi yang panas.  


Apresiasi layanan
Alissa Wahid, Anggota Tim Pemantauan dan Evaluasi Kemenag menyampaikan apresiasinya atas layanan di KKHI yang dinilainya sudah purna. Termasuk mereka yang mengalami gangguan kejiwaan dan psikologis. Jamaah memiliki harapan besar tetapi juga mengalami kecemasan ketika ada beban psikologis yang dijalani. Pada orang-orang yang mengalami masalah psikiatri atau psikologis tersebut, mereka mendapatkan penanganan yang baik.  


"Alhamdulillah mereka kelihatan semua menyampaikan sudah minum obat, badan lebih sehat, lebih enak. jadi kita perlu berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang ada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia ini," papar Alissa yang juga seorang psikolog.


Editor: Abdul Manap


Nasional Terbaru