Nasional HAJI 2024

3 Pengembangan Ekosistem Ekonomi yang Berperan Penting dalam Kesuksesan Haji 2024

Senin, 29 Juli 2024 | 09:00 WIB

3 Pengembangan Ekosistem Ekonomi yang Berperan Penting dalam Kesuksesan Haji 2024

Jamaah haji indonesia (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Ada tiga pengembangan ekosistem ekonomi yang berperan penting dalam kesuksesan penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M. 


Tiga pengembangan tersebut yaitu mencakup ekspor bumbu Nusantara sebagai catering makanan jamaah haji, pengiriman daging dam jamaah, dan makanan siap saji catering jamaah.


“Setidaknya ada tiga ekosistem yang berhasil dikembangkan dan turut menyumbang kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Saya optimistis, ini ke depan juga dapat berkembang lagi,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (25/7/2024) seperti dikutip NU Online Jabar.


Pertama, ekspor bumbu Nusantara. Di tahun 2023, tercatat baru 16 ton bumbu Nusantara yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jamaah haji Indonesia. “Tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari 70 ton. Potensi ke depan masih terbuka lebar karena kebutuhannya mencapai 300 ton,” ungkap Menag Yaqut.


Kedua, pengiriman daging dam petugas dan jamaah dalam bentuk kemasan daging olahan. Tahun ini, PPIH berhasil mengelola 6.755 kambing dam petugas dan jamaah haji. Dari jumlah itu, ada 2.000 daging kambing akan dikirim ke Indonesia dalam bentuk kemasan daging olahan. Dengan kemasan 0,5 kg, diperkirakan akan menjadi 15.000 pack. Sementara daging kambing Dam lainnya, didistribusikan melalui Jam'iyyah Khairiyah, lembaga sosial di Makkah.


“Ini menjadi bagian kontribusi penyelenggaraan haji dalam pencegahan stunting. Semoga di tahun mendatang jumlahnya bisa ditingkatkan,” ujar Menag.


Ketiga, tahun ini, Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jamaah. Makanan itu didatangkan dari Indonesia. “Total ada sekitar 1,7 juta boks yang tahun ini didistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna. Jumlahnya masih bisa ditingkatkan karena potensi kebutuhannya bisa mencapai 5 - 6 juta boks. Makanan siap saji ini memenuhi citarasa Nusantara,” kata Menag.