Nasional HAJI 2024

5 Inovasi Kunci Sukses Operasional Ibadah Haji 2024

Ahad, 28 Juli 2024 | 07:00 WIB

5 Inovasi Kunci Sukses Operasional Ibadah Haji 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M telah selesai dilaksanakan. Seluruh jamaah haji dari gelombang pertama hingga terakhir telah dipulangkan ke tanah air. Namun, masih ada beberapa jamaah haji yang sedang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi karena sakit.


Pada tahun ini, terdapat lima inovasi yang menjadi kunci kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan hal tersebut saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.


"Inovasi pertama yang kami lakukan adalah transformasi digital dalam rekrutmen petugas," ungkap Menag Yaqut, Kamis (25/7/2024) seperti dikutip NU Online Jabar.


Pendaftaran petugas juga terbuka dan online. Computer Assisted Test (CAT) dilakukan untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah.


Kedua, Kemenag meluncurkan aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jamaah dan keluarga jamaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. "Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani," tutur Gus Men.


Ketiga, tahun ini safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dilaksanakn dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. "Total tahun ini ada 293 jamaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jamaah," kata Gus Men.


"Keempat, tahun ini kita menggunakan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jamaah haji pada kartu jamaah haji," ujar Gus Men.


"IPS berisikan resume kesehatan jamaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur," sambungnya.


Kelima, Kemenag juga melakukan penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji.


"Jamaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat. Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya," papar Gus Men.


Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota.


Lima inovasi ini menurut Gus Men menghasilkan penyelenggaraan ibadah haji yang sukses dan lancar. "Alhamdulillah, seluruh tahapan sudah selesai dan saya nyatakan operasional haji 1445 H/2024 M berakhir. Dalam waktu dekat, kita akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M," tandas Gus Men.