Silaturahmi Harmoni Menjelang Natal di Majalengka

Majalengka, NU Online Jabar
Menjelang perayaan Hari Natal, diskusi tentang hukum umat Islam mengucapkan selamat Natal kembali mencuat di berbagai kalangan. Meski terkadang memunculkan perbedaan pandangan yang cukup tajam, di Majalengka tercermin sikap yang mengedepankan harmoni dan toleransi antarumat beragama.

Bertempat di Gereja Kristen Pasundan (GKP) Bethesda, Genteng, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka, suasana hangat terjalin dalam kunjungan silaturahmi yang dilakukan oleh Fatayat NU Majalengka bersama PC IPNU Kabupaten Majalengka. Intan Damayanti, perwakilan dari Fatayat NU, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan penghormatan terhadap umat Kristiani yang tengah merayakan hari besar mereka.

"Kami ingin berbagi kebahagiaan dan menyampaikan pesan persaudaraan lintas agama, sebagaimana ajaran para Kiai Sepuh kita untuk hidup rukun berdampingan," ujar Kang Fuad dari bidang dakwah dan pondok pesantren PC IPNU Kabupaten Majalengka. Ia menambahkan, sikap ini mencerminkan semangat menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dalam persatuan.

Pastor Yayan Heryanto dari GKP Bethesda turut mengapresiasi kehadiran rombongan silaturahmi ini. Ia menjelaskan bahwa perayaan Natal, yang jatuh setiap tanggal 25 Desember, merupakan momen sukacita bagi umat Kristiani dalam memperingati kelahiran Yesus Kristus.

"Saya sangat menghargai inisiatif ini sebagai langkah nyata dalam membangun kerukunan di masyarakat," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga ditekankan pentingnya memaknai Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjamin kebebasan setiap individu untuk memeluk agama dan menjalankan ibadahnya.

"Kegiatan ini menunjukkan bahwa toleransi bukan sekadar slogan, melainkan aksi nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Kita harus terus saling menghargai dan hidup berdampingan," pungkas Intan Damayanti.

Kunjungan tersebut membawa pesan kuat bahwa harmoni dan persatuan adalah senjata terbaik dalam merawat keberagaman di Indonesia. Perbedaan agama dan keyakinan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk menjalin silaturahmi dan kerja sama demi membangun kehidupan yang lebih baik bersama.