• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Kuningan

Bincang Isu Perempuan dan Anak, Kopri Kuningan Bahas Darurat Kekerasan Seksual dan Stunting 

Bincang Isu Perempuan dan Anak, Kopri Kuningan Bahas Darurat Kekerasan Seksual dan Stunting 
Bincang Isu Perempuan dan Anak, Kopri Kuningan Bahas Darurat Kekerasan Seksual dan Stunting. (Foto: NUJO/Sry)
Bincang Isu Perempuan dan Anak, Kopri Kuningan Bahas Darurat Kekerasan Seksual dan Stunting. (Foto: NUJO/Sry)

Kuningan, NU Online Jabar 
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Kabupaten Kuningan menggelar diskusi bincang isu perempuan dan anak tentang Darurat Kekerasan Seksual dan Stunting. Pada kegiatan tersebut Kopri menghadirkan dr Yanuar Firdaus selaku Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak serta dr H Agah Nugraha Subkor kesga dan gizi sebagai pemantik diskusi di warung kopi manis, Rabu (27/07).

 

Ketua Kopri Kuningan Sri Melynda mengungkapkan perlunya kesadaran kader putri untuk melek terhadap isu perempuan dan anak di Kuningan. Mengingat dalam bulan Juli ini kasus kekerasan seksual sedang marak terjadi.

 

“Diskusi ini merespons terhadap isu kekerasan dan pelecehan seksual yang saat ini sudah muncul beberapa kasus, sehingga perlu adanya diskusi dengan dinas terkait,” jelasnya.

 

Menanggapi hal ini Ketua UPTD PPA Firdaus mendorong Kopri untuk berani melaporkan jika melihat serta mengetahui tindak pelecehan seksual untuk tidak takut melapor.

 

“Satu yang perlu diingatkan jangan takut untuk lapor bila melihat dan merasakan karena undang-undang TPKS menjamin keamanan saksi dan korban,” terangnya.

 

Lanjutnya kemudian, tindakan kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada korban dapat menimbulkan persoalan baru. Persoalan tersebut yaitu hamil tidak direncanakan, pernikahan yang belum siap.

 

Masih dalam kesempatan yang sama dr Agah Nugraha memantik diskusi mengenai stunting di Kabupaten Kuningan. Menurutnya saat ini Kuningan termasuk dalam kategori kota yang aman dari stunting dikarenakan masuk ke dalam 7 kota dengan tingkat stunting terbaik di Jawa Barat.

 

Lebih lanjut, permasalahan stunting ini tidak sebatas bahwa balita ini kekurangan gizi sehingga kemudian diberikan asupan makan bergizi. 

 

“Betul itu menjadi salah satunya, tetapi kita harus siapkan lingkungan, perumahan layak dan jaminan sosial memadai sehingga mampu mengurangi tingkat stunting,” ungkapnya. 

 

Turut hadir juga dalam kegiatan diskusi bincang isu Alan Suwgiri selaku Mabincab PMII Kabupaten Kuningan. Ia berpesan agar aktivis mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup tidak sebatas pengetahuan kampus.

 

“Harus menambah wawasaan dari luar kampus seperti model interaksi melalui organisasi. Sehingga mendapat bekal penguatan jaringan, interaski sosial dan silang informasi lintas disiplin ilmu,” paparnya.

 

Sambungnya kemudian, keberadaan kader perempuan khusunya yang tergabung di Kopri saat ini memberikan manfaatnya baik langsung maupun tidak langsung. Kontribusi kader Kopri harus dirasakan oleh masyarakat khususnya di daerah-daerah yang rawan terhadap kasus perempuan dan anak.


Editor: Agung Gumelar


Kuningan Terbaru