• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kuluwung

Catatan Perjalanan (10); Jabal Rahmah, Monumen Cinta dan Instrospeksi

Catatan Perjalanan (10); Jabal Rahmah, Monumen Cinta dan Instrospeksi
Catatan Perjalanan (10); Jabal Rahmah, Monumen Cinta dan Instrospeksi
Catatan Perjalanan (10); Jabal Rahmah, Monumen Cinta dan Instrospeksi

Satu riwayat menyebutkan bahwa setelah "terusir" dari Surga (QS Al-A'raf: 24-25) Nabi Adam diturunkan di kawasan India, sedangkan Hawa diturunkan di Jeddah (Jeddah, Jaddah artinya: Nenek). Setelah bertahun-tahun terpisah, ada riwayat yang menyebutkan Adam dan Hawa terpisah dan saling mencari selama 200 tahun, akhirya dipertemukan di Jabal Rahmah Kawasan Padang Arofah. 


Pertemuan tersebut menjadi puncak rindu dan cinta yang beratus tahun tertahan; Lahirlah anak cucu adam dan hawa; Lahirlah kehidupan. 


Makanya ada penyair yang mengatakan:


 فلولا الحب ماظهر. بدون الحب لا تكن.


Andai tak ada cinta. 
Segalanya tak akan ada. 
Tanpa cinta kau tak ada. 


Namun, ternyata cinta saja tidak cukup kuat untuk menopang kehidupan. Diperlukan "arofah",  yang secara bahasa berarti mengenal, mengakui, menyadari. Mengakui dosa dan kesalahan, menyadari kekurangan; Mengenal eksistensi diri. 


Seseorang yang memiliki kesadaran diri (self awareness) yang baik, akan memiliki kepekaan rasa, mudah memahami pasangan, memahami orang lain, dan memahami situasi sekitarnya. Dia akan lebih mudah mengendalikan emosi dan ber-empati, salah satu pondasi penting dalam pergaulan dan kehidupan. 


Mengunjungi Jabal Rahmah dan Padang Arafah adalah momentum untuk memperkuat Cinta dan Introspeksi. 


Al-Qura'n melukiskan doa dan ratapan penyesalan yang diekspresikan Adam dan Hawa dalam Al-Araf ayat 23:


قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ


"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 23)


BIS 2 
Jabal Rahmah, Padang Arafah
Rabi al-Tsany 6, 1445 H


KH Tatang Astarudin, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Universal Kota Bandung


Kuluwung Terbaru