• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kuluwung

Catatan Lomba Cerpen IPPNU Jawa Barat Bertema Aku dan Dunia

Catatan Lomba Cerpen IPPNU Jawa Barat Bertema Aku dan Dunia
Ilustrasi (NU Online)
Ilustrasi (NU Online)

Oleh Abdullah Alawi 

"Kejaaar! Kejaaar maliiing itu jangan sampai lolos!"

Kalimat pembuka cerpen berjudul Ketika Izrail Hampir Mematahkan di atas, sejak awal menyeret pembaca memasuki area konflik. Kalimat-kalimat selanjutnya pun menggaet pembaca untuk mengikuti alur cerita yang berjalan dengan dengan tensi tinggi sembari menyusupkan sejumlah tanya. Maling apakah? Kenapa maling? Bagaimanakah nasibnya? 

Kejar-mengejar pun terjadi. Si maling yang berlari sambil menggendong anaknya itu bernasib sial. Ia terjebak di jalan buntu. Ia berhenti dan sadar para pengejar itu akan segera tiba serta paham apa yang akan segera menimpanya. Namun, ia tak ingin hal itu menimpa anaknya juga. Kemudian ia meminta anaknya menurut saat ia memasukkannya ke dalam sebuah tong sampah yang kebetulan ada di situ. 

Si pengejar pun tib. Dan terjadilah apa yang diduganya, dihajar habis-habisan. Sang ayah tak melawan karena sepertinya ia menyadari bahwa itu harus diterimanya, sementara sang anak mendengarkan hajaran-hajaran para pengejar itu dari tong sampah.  

Cerpen karya Siti Dianah ini meraih juara pertama lomba yang digelar Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Barat yang berlangsung 18 sampai 28 Februari. Hanya terpaut empat poin dari juara pertama berjudul Hilang Terbitlah Indah, sebuah cerpen karya Nawang Wulan Jannatul F. 

Cerpen juara pertama ini memiliki gagasan yang sederhana saja sebetulnya, yaitu soal jodoh yang dimulai dengan pertemuan tak terduga dalam sebuah bus. Namun, cerpen ini memiliki kekuatan pada kompleksitas kisah yang disertai kejutan beberapa kali (twist) serta alur maju dan mundur dengan akhir happy ending.

Pada lomba ini dewan juru diminta panitia hanya menilai dengan empat kategori yaitu gagasan, kemampuan berbahasa, relevansi dengan tema, dan kekuatan pada unsur-unsur cerpen. Kemudian dewan juri mengirimkan penilaiannya berupa angka dengan maksimal 100. Raihan tertinggi hanya sampai 83. Lalu panitia mengurutkan dari nilai yang tertinggi sampai terendah. Karena itulah, ada dua cerpen yang bernilai sama yang kemudian keduanya didaulat menjadi juara ketiga. Kedua cerpen itu berjudul Sahabat Ukhrowi Lisda Sholihatul Uula dan Penerus Gus Dur, Presiden dari Kalangan Santri karya Ahmad Wajdymuna Fillah. 

Tentang bagaimana kedua cerpen ini, pembaca bisa menikmatinya secara utuh di website ini. Begitu juara 1, 2 sampai yang ke-23 cerpen lain yang terpilih berdasarkan penilaian dewi juri. 

Aku yang Dominan

Lomba cerpen ini berlangsung singkat yaitu mulai 18-28 Februari 2021. Namun, berdasarkan asal daerah pengirim, lomba ini diikuti peserta dari Sumatera Barat, Kalimantan Barat, hingga Bali,termasuk Jawa Timur, dan Jawa Tengah.  Status pesertanya pun ada yang mahasiswa dan pelajar menengah atas. 

Dari 39 naskah yang diterima, dewan juri menemukan, hampir seluruh penulis menggunakan sudut orang pertama. Tak lebih dari 5 cerpen yang menggunakan sudut orang ketiga. Penggunaan sudut pandang orang pertama bukanlah masalah dan bukan di situ letak penilaiannya, tapi bagaimana penulis menggarap kisahnya.

Nah, dari sisi ini, dewan juri menemukan, rata-rata penulis menggarap tema terkesan asal jadi, asal sesuai dengan tema lomba, lebih kepada bahasa tutur yang dituliskan, serta miskin konflik. Padahal, konflik inilah salah satu yang akan menjadi faktor kuatnya cerita.

Meski demikian, dewan juri menemukan, peserta yang berlatar belakang anggota dan pengurus IPPNU dan IPNU sangat dominan dengan capaian membanggakan, karena termasuk para juara. Sementara dari sisi wilayah, dewan juri menemukan, pada ajang lomba ini Bekasi bisa dikatakan menjadi juara umum karena berhasil meloloskan dua naskah ceritanya ke dalam 3 besar.   

Jika IPPNU yang memiliki moto belajar, berjuang, dan bertakwa ini konsisten memfasilitasi para pelajar dalam bidang sastra, kemungkinan besar lahir penulis-penulis andal sangat mungkin terjadi.   

Penulis adalah salah seorang dewan juri lomba cerpen bertema Aku dan Dunia yang dilaksanakan PW IPPNU Jawa Barat 18-28 Februari 2021
 


Kuluwung Terbaru