Kota Sukabumi, NU Online Jabar
Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi terus melakukan upaya, mendorong kemandirian ekonomi Pondok Pesantren (Ponpes) melalui berbagai program salah satunya One Pesantren One Product (OPOP) dan bantuan inkubasi bisnis.
Kepala Kantor Kemenag Kota Sukabumi Samsul Puad mengatakan, tidak kurang dari 118 Pondok Pesantren di Kota Sukabumi yang terdaftar secara resmi.
"Bantuan ini, untuk mendukung pengembangan usaha di pesantren sehingga Ponpes dapat mandiri secara ekonomi," kata Samsul kepada awak meda, pada Kamis (19/10).
Dengan program seperti OPOP, kata Samsul, setiap Pondok Pesantren diharapkan dapat mengembangkan produk unggulan yang dimiliki setiap ponpes untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji serta menciptakan lapangan kerja bagi para santri dan masyarakat sekitar.
"Dukungan pemerintah melalui program OPOP dan bantuan inkubasi bisnis tentunya dapat mendukung pengembangan ekonomi pesantren dan menciptakan lapangan kerja bagi santri di Kota Sukabumi," ujarnya.
Samsul juga mengulas, bahwa program OPOP menjadi bagi dari program unggulan Pemprov Jabar dengan sebutan Pesantren Juara. Dengan upaya ini, Samsul menyebut pesantren akan mampu memenuhi kebutuhannya serta berkontribusi pada pengembangan perekonomian umat.
"Dengan adanya bantuan dan dukungan ini, Ponpes bisa berkontribusi dalam pengembangan perekonomian umat. Pemerintah Kota Sukabumi juga terus berupaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pesantren agar dapat mandiri dan berkontribusi maksimal dalam pembangunan daerah," cetusnya.
Samsul menambahka, dengan upaya yang terus dilakukan melalui sejumlah program diharapkam bisa membuahkan hasil sesuai harapan. "Semoga dengan upaya pemerintah semua Ponpes di Kota Sukabumi dapat semakin mandiri dan bisa mengembangkan ekonomi," pungkasnya.
