• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Kota Cirebon

Pesantren Al-Istiqomah Cirebon Gelar Haul Ke-23 KH Abdurrahman

Pesantren Al-Istiqomah Cirebon Gelar Haul Ke-23 KH Abdurrahman
Pesanten Al-Istiqomah Cirebon Gelar Haul Ke-23 KH Abdurrahman
Pesanten Al-Istiqomah Cirebon Gelar Haul Ke-23 KH Abdurrahman

Cirebon, NU Jabar Online
Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kota Cirebon menggelar Haul ke-23 KH Abdurrahman Anwar di komplek pesantren yang berlokasi di  Jl. Kanggraksan No.40, Harjamukti, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon pada Sabtu (1/6/2023). Sebagai pengisi mauidzah hasanah, KH Tb Ahmad Rivqi Chowash menjelaskan bahwa Pesantren Al-Istiqomah ini didirikan oleh KH Anwar.

 

Ia juga menjelaskan, saat masih muda KH Abdurrahman pernah mondok dan berguru kepada Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari. “KH Abdurrahman ini adalah muridnya Hadratusyekh Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama,” tambah Pengasuh Ma’had Darussalam Buntet Pesantren Cirebon itu.


Secara nasab, kata dia, KH Abdurrahman dan Pesantren Al-Istiqomah ini masih ada ikatan persaudaraan dengan Buntet Pesantren Cirebon sebab dalam catatan silsilah keluarga, KH Abdurrahman adalah keturunan dari KH Ismail dan KH Ismail ini adalah adik dari Mbah Muqoyyim, pendiri Buntet Pesantren Cirebon.


“Alhamdulillah Pengasuh Pesantren Al-Istiqomah, KH Fathullah dan keluarga melaksanakan acara haul KH Abdurrahman Anwar,” ungkapnya.


Kiai yang akrab disapa Kang Entus ini lebih lanjut menjelaskan tentang haul. Menurutnya, haul adalah tradisi para sahabat, auliya dan ulama salaf yang didalamnya mengenang kesalehan para pendahulu. “Dengan mengenang orang-orang saleh itu bisa mencurahkan rahmat dan barokah dari Gusti Allah swt,” tegasnya.


Dengan haul, sambungnya, diharapkan bisa menjadi pelajaran dan teladan bagi para keturunan, santri atau pengikutnya untuk kemudian bisa meneruskan dan mengikuti jejak tokoh atau orang yang dihauli.


“Yang penting dari haul itu adalah mengenangnya,” jelasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Kang Entus menghubungkan tradisi haul dengan ibadah haji. Menurutnya, haul dan ibadah haji ada kemiripan, yaitu mengenang orang-orang saleh.


“Karena ibadah haji didominasi dengan napak tilas keteladanan orang-orang saleh yang harus dikenang setiap tahun yaitu setiap bulan Dzulhijjah,” imbuhnya.


Kang Entus yang juga salah seorang Muqoddam Tarekat Tijaniyyah itu menyebut bahwa sejumlah semua rangkaian ibadah haji tidak lepas dari jejak orang-orang saleh pilihan Allah, terlebih Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.


“Wuquf di Arofah, thawaf, balang jumrah, sai antara shafa dan marwah, minum air zamzam, mabit dan penyembelihan Qurban semuanya dalam rangka napak tilas dan mengenang ibadah para sholihin,” ujarnya.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Rais dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Cirebon, sejumlah ulama dan kiai sepuh di antaranya,  KH Abdul Mujib, Habib Abdulloh bin Yahya, alumni, dan masyarakat sekitar. Acara kemudian ditutup dengan pembacaan Qashidah Burdah Imam Al Bushiri yang diiringi dengan hadroh santri Darussaham Buntet Pesantren.


Pewarta: Aiz Luthfi


Kota Cirebon Terbaru