Kota Bogor, NU Online Jabar
Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bogor Barat KH Abdurrahman atau yang akrab disapa Kiai Adung mengungkapkan, lebaran berasal dari akar kata bahasa Jawa 'Lěbar' yang berarti selesai atau sudah berlalunya bulan Ramadan adalah nama lain dari hari raya Idul Fitri.
"Lebaran momen indah, hari yang penuh kebahagiaan bagi seorang yang bertakwa. Dengan ibadah-ibadah Ramadhan yang sudah dikerjakannya sehingga sampai kepada hari nanti fitri yakni hari kemenangan. Maka, ibadah selanjutnya adalah merajut kembali silaturahmi," jelasnya kepada NU Online Jabar di kediamannya pada Sabtu (22/04/23).
Kiai Adung juga membacakan hadist keutamaan silaturahmi yang diriwayatkan al-Bukhari, Muslim dan lainnya bahwa Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.”
"Maka hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw di hari lebaran ini memanfaatkan kesempatan emas untuk merajut silaturahmi, kepada yang hidup saling memaafkan dan kepada yang telah meninggal kita ziarahi makam mereka," tandas Kiai yang juga selaku Pimpinan Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah Sindang Barang, Bogor Barat, Kota Bogor.
Disela-sela momentum perayaan Idul fitri, di kediaman Kiai Adung, hadir pula Ketua MWCNU Bogbar Kang Dedy Yusuf beserta keluarganya.
"Alhamdulillah lebaran tahun ini kita Sami'na wa Atho'na sesuai pemerintah yang jatuh pada Sabtu 22 April 2023. Bagaimana pun yang utama di lebaran adalah bersilaturahmi dan saling memaafkan antar sesama," pungkas Kang Dedy yang punya keahlian memanah.
Sebagai informasi, kegiatan MWCNU Bogbar pada Ramadhan 1444 H selain aktif mengisi kultum di Sekretariat PCNU Kota Bogor juga mengadakan Ramadhan berbagi untuk Guru Ngaji, Yatim serta Dhuafa.
Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
