• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Kota Cimahi

Reuni Alumni Fakultas Syariah UIN Bandung 1983, Ketua Tanfidziyah PCNU Cimahi Ungkap Pentingnya Silaturahmi 

Reuni Alumni Fakultas Syariah UIN Bandung 1983, Ketua Tanfidziyah PCNU Cimahi Ungkap Pentingnya Silaturahmi 
Reuni Alumni Fakultas Syariah UIN Bandung 1983, Ketua Tanfidziyah PCNU Cimahi Ungkap Pentingnya Silaturahmi 
Reuni Alumni Fakultas Syariah UIN Bandung 1983, Ketua Tanfidziyah PCNU Cimahi Ungkap Pentingnya Silaturahmi 

Kota Cimahi, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cimahi KH Enjang Nasrullah mengungkapkan bahwa salah satu amalan manusia yang sangat bernilai di hadapan Allah SWT adalah amalan silaturahmi. Menurutnya, silaturahmi menjadi suatu amalan yang sangat bernilai tinggi mengingat di dalamnya ada salahsatu hal yang dikorbankan pelakunya yakni pengorbanan waktu luang. 


"Bersilaturahmi itu menjadi suatu amalan yang bernilai tinggi disebabkan di dalamnya ada nilai pengorbanan waktu. Meskipun di zaman teknologi yang serba mudah seperti halnya sekarang, bersilaturahmi itu tidak mudah mengingat adanya kesibukan-kesibukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itulah bersilaturahmi menjadi suatu amalan yang bernilai tinggi," ucap Kiai Enjang saat sambutan dalam acara temu kangen silaturahmi alumni Fakultas Syariah UIN Sunan Gunung Djati Bandung angkatan 1983 di Rumah Makan Curug Sampireun Jl Bypass Soekarno Hatta No 729A Bandung, Ahad (13/8/2023).


Kiai Enjang menegaskan, saking penting dan bernilainya amalan silaturahmi, sampai-sampai Nabi SAW  sendiri memerintahkan untuk bersilaturahmi meskipun hanya dengan satu ucapan salam saja. 


"Shiluu arhamakum walau bissalam, sambungkan rasa silaturahmi diantara kalian walaupun hanya dengan salam, begitu sabda Nabi SAW," jelasnya. 


Kiai Enjang mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW:


مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ


Artinya: “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.” (HR Bukhari Muslim). 


Lebih lanjut, kiai yang juga sebagai pengasuh Ponpes Al-Musyahadah Kota Cimahi itu memberikan sejumlah cara agar kegiatan silaturahmi dapat bernilai baik dan tidak menjadi sia-sia dalam pelaksanannya.


"Pertama, jagalah kegiatan silaturahmi itu dari sifat suudzon. Orang yang mempunyai sifat suudzon atau berburuk sangka itu selalu tertanam dalam dirinya sikap ketidak percayaan kepada orang lain. Oleh karena itu, agar silaturahmi dapat berjalan dengan baik maka harus mengedepankan sikap husnudzon yaitu berprasangka baik. Dengan mengedepankan sikap husnudzon, maka kita tidak akan mudah menganggap orang lain salah manakala ada sebagai orang yang tidak sempat bersilaturahmi. Yang mesti dilakukan kita adalah dengan mendoakannya sehingga ia tetap mendapatkan keberkahan dari  silaturahmi yang kita lakukan," tegas Kiai Enjang. 


Ia mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 12


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ 


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain..," (QS Al-Hujurat [49]:12).


Cara kedua agar kegiatan silaturahmi dapat bernilai baik, tambah Kiai Enjang, adalah dengan tidak menyertai acara silaturahmi itu dengan perbuatan ghibah/saling menggunjing atau membicarakan kejelekan orang lain.


"Allah SWT melalui surat Al-Hujurat ayat 12 mengajarkan dan mengarahkan kepada kita agar menjauhi sifat berburuk sangka dan menggunjing orang lain. Perlu diketahui, banyak orang yang menghidap penyakit berat disebabkan karena mereka tidak bisa menjaga diri dan jiwa dari dua sifat itu, suudzon dan ghibah," tegas Kiai Enjang.


Makna Silaturahmi


Dalam kesempatan tersebut, Kiai Enjang menjelaskan bahwa silaturahmi itu mempunyai makna yang mendalam. Ia menilai silaturahmi itu merupakan pengejawantahan dari makna asmaul husnanya Allah SWT arrahim. 


"Silaturahmi itu terdiri dua kata, silah dan arrahim. Silah itu berarti menyambungkan sesuatu yang putus atau menguatkan yang sudah tersambung. Sementara arrahim yakni sifatnya Allah SWT yang mempunyai arti Maha Pengasih. Dengan demikian, silaturahmi atau silaturahim bermakna totalitas kasih sayang kepada setiap manusia. Silaturahmi jangan diartikan sebagai penyambung rasa kekeluargaan saja. Para dosen atau para kiai yang membagi ilmunya kepada para muridnya, para agnia yang membagi hartanya kepada para fakir miskin, begitupula para pejabat negara seperti bupati misalnya yang mengeluarkan kebijakan-kebijakan bermanfaat bagi masyarakatnya masuk kategori silaturahmi," tegas Kiai Enjang.


Ia mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, 


خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ


Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain."


Sebagai informasi, kegiatan rutin alumni Fakultas Syariah UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 1983 itu selalu digelar minimal setiap satu tahun sekali. Nampak hadir dalam kesempatan tersebut salah satunya Bupati Kabupaten Cirebon H Imron Rosyadi yang juga sebagai alumni.


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas


Kota Cimahi Terbaru