Kota Bandung

Masjid Raya Jadi Lokasi Gelaran Ramadhan Penuh Cinta 1446 H PCNU Kota Bandung; Dihadiri Walikota hingga Waketum PBNU

Rabu, 26 Maret 2025 | 08:00 WIB

Masjid Raya Jadi Lokasi Gelaran Ramadhan Penuh Cinta 1446 H PCNU Kota Bandung; Dihadiri Walikota hingga Waketum PBNU

Ramadhan Penuh Cinta 1446 H PCNU kota Bandung Digelar di Halaman Masjid Raya Bandung. (Foto: NU Online Jabar/Hasemi Fauziah).

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung menggelar acara "Ramadhan Penuh Cinta 1446 H" yang dirangkaikan dengan Resepsi Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-102. Acara ini berlangsung di Masjid Raya Alun-alun Kota Bandung pada Sabtu (22/3/2025) tersebut mengusung tema 'Menguatkan Ukhuwah, Menebar Keberkahan di Bulan Ramadan'.


Dalam sambutannya, Ketua PCNU Kota Bandung, KH Ahmad Haidar menekankan pentingnya sinergi antara NU dengan berbagai elemen di Kota Bandung, termasuk pemerintah dan partai politik. Ia berterima kasih kepada Wali Kota Bandung yang telah memberikan kesempatan bagi PCNU untuk mengadakan acara Gebyar Ramadan.


“Kami mengucapkan terima kasih kepada Walikota atas dukungannya. Ke depan, ada beberapa aspirasi dari masyarakat yang kami harapkan dapat terealisasi, seperti usulan penggantian nama ‘Masjid Juara’ menjadi ‘Masjid Bandung Utama’ serta pembukaan pagar di kawasan Alun-alun agar lebih terbuka untuk masyarakat,” ujarnya.


Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Pimpinan DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya.


Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur atas berkah Ramadan dan menjalin silaturahmi. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pembangunan Kota Bandung, merujuk pada teori Pentah Helix yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat.


“Kota Bandung memiliki banyak potensi untuk terus berkembang. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor usaha, akademisi, media, dan masyarakat termasuk NU sangat penting dalam membangun kota yang lebih baik,” tutur Edwin.


Sementara itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa Kota Bandung harus menjadi kota yang toleran namun tetap berpegang pada hukum. Ia juga mengapresiasi langkah penegakan Perda yang mengatur operasional tempat hiburan malam guna menjaga kekhusyukan ibadah warga Bandung.


“Kami berterima kasih kepada aparat penegak hukum dan masyarakat sipil yang turut serta memastikan bahwa ibadah Ramadan dapat dijalankan dengan khusyuk. Kota Bandung harus tetap menjadi kota yang moderat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam Nusantara sebagai rahmatan lil ‘alamin,” paparnya.


Sebagai penutup acara, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Zulfa Mustofa, memberikan tausiah yang mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan terus menebarkan keberkahan di bulan suci Ramadan.