Kota Bandung

Lomba Kereta Peti Sabun XI 2024 DAMAS: Gorolongkeun Weh...

Rabu, 11 Desember 2024 | 16:30 WIB

Lomba Kereta Peti Sabun XI 2024 DAMAS: Gorolongkeun Weh...

Lomba Kereta Peti Sabun inisiasi Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS), menjadi ajang kreativitas dan inovasi masyarakat, serta simbol gotong-royong yang menghadirkan festival membanggakan. (Foto: NU Online Jabar)

Kota Bandung, NU Online Jabar
Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS) kembali menggelar ajang kebanggaan dan ikonik Bandung, yakni Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS). Kali ini, gelaran LKPS XI diadakan 14-15 Desember 2024, di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jalan Tamansari, Kota Bandung.


LKPS ini terinspirasi dari kegiatan anak-anak muda Bandung zaman baheula di tahun 1950-an yang kerap menggelar lomba kereta peti sabun kala itu di ruas Jalan Sukajadi. Kondisi turunan jalannya membuat kendaraan berbagai bentuk tanpa mesin ini bisa ngagorolong atau melaju dengan kencang.


Adapun dalam rangkaian acara LKPS XI 2024 ini juga dihelat kegiatan bazaar, pameran, pesta seni dan teknologi, serta festival kreativitas lainnya.


Ketua Pelaksana LKPS XI 2024, Nana Betti Horstink, mengungkapkan, lomba ini pertama kali populer di Indonesia pada tahun 1950-an. Diikuti oleh anak-anak warga Bandung dan anak-anak Belanda yang mulai membuat mobil kecil dari kotak sabun (soap boxes), lalu menuruni bukit sebagai bentuk hiburan.


Selanjutnya, aksi itu menjadi tren yang menjadi atraksi kreativitas masyarakat Bandung. "LKPS 2024 merupakan wahana unjuk kreativitas dan pariwisata Kota Bandung. Gorolongkeun weh, kereta peti sabun menjadi ikonik, karena ingat kereta peti sabun, ingat Bandung," ujarnya.
Damas sebagai inisiator, dalam gelaran LKPS selalu melibatkan remaja dan pemuda kreatif. Lomba tak hanya menjadi ajang kompetisi unik, tetapi juga wadah untuk menyalurkan kreativitas dan mempererat kebersamaan masyarakat.


"LKPS juga merupakan pengukuhan Bandung sebagai salah satu destinasi budaya dan wisata unggulan di Indonesia," ucap Nana Betti Horstink.


Dengan panjang lintasan 300 meter dan kemiringan sekitar 30 derajat, pada LKPS XI 2024 ini terdapat dua kategori perlombaan, yakni Derby Race yang menguji kecepatan serta kemampuan teknik mengemudi para peserta, dan Fun Race yang berfokus pada kreativitas desain kereta dan tampilan kostum tematik yang menghibur. Melaju tanpa mesin, kereta peti sabun memerlukan lintasan yang menurun.


LKPS pertama kali di Bandung dihelat oleh koran AID De Preangerbode tahun 1950 di jalur Jalan Sukajadi, berlanjut 1951 dan 1952. Pada LKPS itu peserta mengandalkan gravitasi kendaraan pada jalan menurun. Untuk start dibuat jalan luncuran miring sebagai tempat peluncuran kendaraan dari ketinggian.


Damas melanjutkan gelaran LKPS tahun 1975, 1976, 1979, 1981, dan 1985. Setelah vakum selama 35 tahun, Damas kembali menghidupkan LKPS tahun 2023, bertempat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Saat itu lomba  diikuti 136 peserta, dan dihadiri 60.000 pengunjung. LKPS 2023 dibagi tiga kategori berdasarkan kelompok usia : anak-anak (7-12 tahun), remaja (13-18 tahun), dan dewasa (19 tahun ke atas). Pemenang lomba ditentukan berdasarkan siapa yang pertama mencapai garis akhir.


Selain itu, pemenang festival dinilai oleh juri berdasarkan desain kendaraan tanpa mesin dan kostum peserta yang paling menarik perhatian, menghibur, atau unik. Lomba kereta peti sabun ini membutuhkan jalur lintasan yang menurun, karena kendaraan tanpa mesin ini sangat bergantung pada gaya gravitasi untuk bergerak.


Sementara itu, Ketua Umum Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (KADAMAS), Aim Nursalim Saleh, menuturkan, LKPS merupakan ajang pengembangan kreativitas dan inovasi anak muda. Kegiatan lomba ini sangat digemari dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat, terutama di Bandung dan sekitarnya. Saat ini, LKPS telah menjadi agenda tahunan Kota Bandung.


"Tentu, kami mendukung sepenuhnya kegiatan LKPS XI ini. Tidak hanya unjuk kreativitas, LKPS menjadi simbol gotong-royong berbagai pihak untuk menghadirkan festival yang membanggakan," ucapnya.