• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Kota Bandung

Kiai Zakky Mubarak Jelaskan Seorang Muslim hendaknya selalu bercermin untuk perbaiki diri

Kiai Zakky Mubarak Jelaskan Seorang Muslim hendaknya selalu bercermin untuk perbaiki diri
Kiai Zakky Mubarak Jelaskan Seorang Muslim hendaknya selalu bercermin untuk perbaiki diri
Kiai Zakky Mubarak Jelaskan Seorang Muslim hendaknya selalu bercermin untuk perbaiki diri

Bandung, NU Online Jabar
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zakky Mubarak dalam taushiyah digitalnya menerangkan bahwa seorang Muslim hendaknya selalu bercermin untuk memperbaiki diri. Seorang Muslim diharapkan bisa bermuhasabah dengan mengacu kepada ajaran agama.   

 

“Sebagai seorang muslim kita harus sering mengaca diri dan membandingkannya dengan ajaran agama yang kita peluk, agar terhindar dari dosa-dosa dan perbuatan yang tidak terpuji,” terang Kiai Zakky melalui akun Facebooknya, Kamis (25/8/2022).   

 

Lebih lanjut, Kiai Zakky mengutip pesan serupa dari Sayyidina Umar bin Khattab yang berbunyi: “Hitunglah dirimu sebelum engkau dihitung orang lain,”. 

 

“Setiap orang hendaknya selalu mengadakan muhasabah atau menghitung-hitung dirinya masing-masing, sampai beberapa jauh ia telah mengikuti ajaran Islam dan seberapa jauh ia melanggar larangan agama,” ungkap Kiai Zakky.


Rajin bermuhasabah, terang dia, dapat menghindari risiko seseorang terpeleset jauh dari ajaran agama. Dengan melakukan introspeksi diri, seseorang akan bersegera untuk kembali ke jalan yang benar jika telah melakukan kesalahan.   


“Bila kita melakukan berbagai aktivitas dalam bingkai agama, seharusnya mempertahankan diri dengan baik, jangan sampai tergoda untuk melalaikan atau meninggalkannya,” papar Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.   


Perihal lalai, Kiai Zakky menjelaskan bahwa Rasulullah saw telah mengingatkan kepada umatnya tentang adanya kelompok orang yang kelak begitu mudah meninggalkan ajaran agamanya, kemudian sekonyong-konyong memasukinya kembali.   


Pola itu terjadi berulang kali dan dilakukannya tanpa merasa malu dan risih. Mereka, lanjut Kiai Zakky, umumnya melakukan perbuatan demikian dengan tujuan untuk mencari kemewahan duniawi.

 

Adapun hadits yang menjelaskan hal di atas, diriwayatkan oleh Imam Muslim yang lengkapnya sebagai berikut:   


“Bersegeralah kamu mengerjakan amal kebajikan, karena akan datang suatu zaman yang penuh fitnah yang akan menimpamu, bagaikan sebagian malam yang gelap gulita. Ada diantaramu orang yang pagi harinya beriman, sore harinya menjadi seorang kafir. Adapula orang yang sore harinya masih menjadi seorang mukmin, tetapi esok paginya menjadi seorang yang kafir, mereka menjual agamanya dengan sedikit dari kemewahan dunia”. (HR. Muslim, No: 118).   


Maka itu, Kiai Zakky mengajak umat Islam untuk selalu mengoreksi segala amal dan perbuatan, melalu proses muhasabah atau mengaca diri dan membanding-bandingkan dengan ajaran agama.

 

“Dengan demikian, kita akan mengetahui, berada dimana sesungguhnya sosok tubuh kita. Berada dalam lingkungan yang baik atau terjerembab dalam jurang keburukan dan kehinaan,” pungkasnya.

 

Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru