• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Ngaos Sore (4): Beriman di Setiap Keadaan

Ngaos Sore (4): Beriman di Setiap Keadaan
Ngaos Sore (Foto: NU Online Jabar)
Ngaos Sore (Foto: NU Online Jabar)

Di dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Nabi shallallu’alaihi wasallam bersabda: 

“Bahwa kelak pada hari kiamat akan datang seorang laki-laki yang membawa pahala yang sangat besar, sebesar gunung-gunung Tihamah. Lalu kemudian kata Nabi, “Allah swt menghancur leburkan pahala-pahala mereka”. Mendengar hal itu, lalu para sahabat bertanya, “Siapa mereka wahai Rasulullah?”. Lalu Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya mereka adalah saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka mengambil malam sebagaimana kalian ambil, mereka melaksanakan shalat malam sebagaimana kalian melaksanakan shalat malam. Akan tetapi, mereka adalah kaum yang ketika dalam keadaan sendiri, mereka berani melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt”” (HR. Imam Abu Dawud).

Ustadz Endi Suhendi pada Acara Ngaos Sore yang tayang di kanal YouTube NU Jabar Channel menuturkan, hadits ini mengingatkan kepada kita agar kita senantiasa memelihara keimanan, senantiasa memelihara ketaqwaan dalam keadaan kita sendiri. Kita tahu, sering kali saat kita sendiri, kita merasa terbebas dari pandangan orang lain, saat kita sendiri kita merasa terbebas dari pendengaran orang lain sehingga seringkali saat kita sendiri kita berani melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt.

Padahal saat kita bersama orang lain, saat kita di tengah-tengah orang lain, kita tidak berani melakukannya. Maka pantas Allah swt memuji orang-orang yang takut kepada-Nya di saat ia dalam keadaan sendiri. 

Di dalam Qur’an surat Al-Mulk ayat 12, Allah swt berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar” (Q.S Al-Mulk: 12).

Ibadah puasa yang tengah kita jalani saat ini mengajarkan kepada kita agar kita senantiasa beriman dalam keadaan bagaimanapun, kita beriman dalam keadaan kita bersama dengan orang lain, kita beriman di saat kita di tengah-tengah orang lain, tapi kita juga beriman di saat kita sendiri. 

Saat kita berpuasa, kita tidak makan dan minum bukan hanya saat di depan orang lain, kita tidak makan dan minum bukan hanya saat berada di tengah-tengah keluarga, tapi kita juga tidak berani makan minum bahkan saat kita dalam keadaan sendiri, saat kita dalam keadaan sembunyi.

Mengapa demikian? 

Karena kita menyadari bahwa Allah swt senantiasa mengawasi kita, melihat kita, dan Allah mengetahui apapun yang kita lakukan. Maka, ibadah puasa yang kita jalankan saat ini harus mampu membentuk diri kita agar kita mampu beriman dalam setiap keadaan. Menjaga diri dari segala yang diharamkan saat di hadapan orang banyak juga saat dalam keadaan sendiri. 

Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang munafik yaitu orang yang hanya baik di hadapan banyak orang tetapi kita melakukan hal-hal yang haram, melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt saat kita sendiri, karena kita menganggap atau yang kita khawatirkan adalah penglihatan orang, yang kita takutkan adalah pengetahuan manusia sedangkan kita lupa bahwa ada dzat yang Maha Mengetahui, ada dzat yang Maha Mendengar, ada dzat Maha Melihat yaitu Allah swt. 

Semoga Allah swt memberi kita kekuatan iman sehingga kita mampu menjalani keimanan bukan hanya saja saat kita di hadapan banyak orang tapi juga kita mampu beriman di saat kita sendiri. Semoga bermanfaat.

Editor: Agung Gumelar


Keislaman Terbaru