Kabupaten Cirebon

Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah

Rabu, 21 Mei 2025 | 13:48 WIB

Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah

​​​​​​​Yayasan Pendidikan Islamiyah Al-Hidayah (Yapisa) Karangmangu, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, menggelar Haflah Akhirussanah dan Khatmil Qur’an pada Rabu, 21 Mei 2025. (Foto: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Yayasan Pendidikan Islamiyah Al-Hidayah (Yapisa) Karangmangu, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, menggelar Haflah Akhirussanah dan Khatmil Qur’an pada Rabu, 21 Mei 2025.

 

Kegiatan yang dilangsungkan di kompleks Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hidayah Karangmangu tersebut diikuti oleh 50 peserta khatmil Qur’an dan Juz ‘Amma, terdiri dari santri dan siswa binaan yayasan.

 

Ketua Yayasan Yapisa, KH Abdul Basith, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lembaga yang dipimpinnya saat ini menaungi sembilan unit pendidikan, baik formal maupun non-formal.

 

“Dari sembilan lembaga tersebut, tujuh merupakan lembaga pendidikan formal, dan dua lainnya non-formal,” ujarnya.

 

Berikut daftar lembaga di bawah naungan Yayasan Yapisa Karangmangu:

 

Pendidikan Non-formal:

  1. Pondok Pesantren Al-Mubarokah
  2. DTA Al-Mubarokah


​​​​​​​Pendidikan Formal:

  1. PAUD Ar-Rahman
  2. TK dan RA Cendrawasih​​​​​​​
  3. MI Ar-Rahman
  4. MI Tarbiyatul Athfal​​​​​​​
  5. MTs Al-Hidayah
  6. MA Al-Mubarokah
 

Dalam kesempatan tersebut, KH Basith menyampaikan bahwa madrasah memiliki peran penting dalam menjawab tantangan zaman.

 

“Madrasah masih relevan dan terus menunjukkan eksistensinya di era modern ini,” tuturnya.

 

Ia juga mengungkapkan bahwa para peserta khatmil Qur’an berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Indramayu, Subang, dan Pekalongan. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa lembaga pendidikan yang dikelola telah mendapat kepercayaan masyarakat secara luas.

 

“Kami melihat ini sebagai indikasi bahwa pesantren di Karangmangu telah memiliki jangkauan nasional,” katanya.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tenaga pendidik di bawah naungan Yayasan Yapisa berjumlah sekitar 80 orang, sebagian besar berlatar belakang pendidikan pesantren. Sementara itu, jumlah peserta didik dari seluruh lembaga di bawah yayasan mencapai sekitar 800 orang.

 

KH Basith berharap lembaga-lembaga tersebut terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan keislaman di masa mendatang.