• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kabupaten Cirebon

Kembali Sosialisasikan Perkum NU, Kiai Aziz Dorong MWC dan Ranting Miliki Rutinitas Kegiatan dan Bangun Kemandirian Ekonomi

Kembali Sosialisasikan Perkum NU, Kiai Aziz Dorong MWC dan Ranting Miliki Rutinitas Kegiatan dan Bangun Kemandirian Ekonomi
PCNU Kabupaten Cirebon sosialisasikan Perkum NU di empat MWCNU
PCNU Kabupaten Cirebon sosialisasikan Perkum NU di empat MWCNU

Cirebon, NU Online Jabar 
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozie kembali menegaskan bahwa seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan harus mematuhi peraturan PBNU Nomor 11 tahun 2022 tentang Perkumpulan Organisasi.


"Baik tingkatan kepengurusan Ranting atau Majelis Wakil Cabang (MWC), semuanya harus memenuhi Peraturan Perkumpulan PBNU," ujarnya saat sambutan dalam acara Silaturahmi dan Kunjungan Kerja (SKK) Zona Timur 2 pada Ahad, (24/9/2023)


Dalam acara yang berlangsung di SMA NU Ciledug itu, Kiai Aziz menyebut ada beberapa hal yang harus dilakukan atau dicapai kepengurusan MWC dan Ranting NU.


"Salah satunya berkenaan dengan kinerja atau pergerakan organisasi. Bahwa minimal, setiap pengurus MWC dan Ranting ke depan dituntut untuk memiliki kegiatan sekelas lailatul ijtima atau naharul ijtima minimal 4 kali setiap tahun," katanya.


Dalam kegiatan yang meliputi MWCNU Waled, Ciledug, Pabedilan, dan Pasaleman itu, Pengasuh Pondok Pesantren As-Salafie Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat itu menjelaskan bahwa MWCNU dan Ranting juga didorong untuk bisa mengkoordinir majelis taklim atau
mendirikan lembaga pendidikan setingkat SLTP, PAUD, atau sejenisnya.


"Langkah tersebut harus terdata. Sebab PCNU Kabupaten Cirebon sendiri sedang memiliki program digitalisasi untuk setiap kegiatan atau aktivitas organisasi yang dilakukan, termasuk database kepengurusan dan aset (dalam aspek apa pun) yang dimiliki," kata Kiai Aziz.


"Kepengurusan Ranting NU juga wajib memiliki satu masjid yang dikelola oleh pengurus, majelis taklim, dan minimal berkegiatan 1 minggu sekali. Selain itu, kepengurusan MWC juga harus memiliki kesekretariatan," imbuhnya.


Dalam kesempatan itu, Kiai Aziz juga menyampaikan tentang pentingnya membangun kemandirian organisasi. Ia menilai, langkah tersebut mudah diucapkan tetapi sering kali sulit dalam penerapannya.


"Di tingkat PC, kemandirian itu sudah dibangun sedikit demi sedikit. Periode kepengurusan PCNU saat ini sudah membangun koperasi bernama NU Artha Berkah yang omzetnya terakhir mencapai 5 miliar. Juga ada NU Mineral yang sudah memberikan pendapatan keuntungan mencapai 140-an juta," jelasnya.


Berbagai kemandirian yang sudah dibangun di tingkat PC itu menurut Kiai Aziz rencananya akan dikembangkan di tingkat MWC, khususnya pendirian koperasi.


"Sebab secara SDM, koperasi NU Artha Berkah insya Allah sudah siap memberikan pelatihan dan pengawalan bagaimana kemudian koperasi itu dibangun di tingkat MWC. Lain-lainnya adalah tentang optimalisasi distribusi NU Mineral di lingkungan MWC dan koin NU," ucap Kiai Aziz.


Jika kemudian progres-progres ini dapat diimplementasikan di tingkat MWC, Kiai Aziz meyakini bahwa wacana membangun kemandirian organisasi itu akan semakin nyata.


"Apalagi di lain hal PCNU juga sedang menggagas berdirinya Balai Latihan Kerja (BLK) di sekitar gedung PCNU. Kemudian kami berencana mengoptimalkan gedung serba guna dan membangun Badan Usaha Milik Nahdatul Ulama (BUMNU), yang didalamnya akan mengintegrasikan seluruh unit usaha yang dimiliki PCNU dan memanajemennya secara profesional," kata dia.


Dengan begitu, lanjut Kiai Aziz, dirinya optimistis bahwa hal itu pasti bisa memberikan kontribusi positif terhadap penguatan organisasi NU dari sisi pemberdayaan ekonomi dan kemandirian organisasi tersebut.


"Langkah tersebut insya Allah bisa memberikan kontribusi maksimal untuk penguatan organisasi khususnya di bidang ekonomi dan kemandirian organisasi," tandasnya.
 

Pewarta: Sofhal Adnan


Kabupaten Cirebon Terbaru