LPBINU Jabar Gelar Diskusi Publik dan Diseminasi Hasil Kajian Risiko Bencana
Kamis, 2 Mei 2024 | 09:00 WIB

Kegiatan diskusi digelar selama dua hari pada Senin-Selasa (29-30 April 2024), bertempat di Aula Kelurahan Cisarua dan Aula Desa Citeko. (Foto: NU Online Jabar)
Agung Gumelar
Penulis
Bogor, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa barat menggelar kegiatan diskusi publik dan diseminasi hasil kajian risiko bencana di Kelurahan Cisarua dan Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sebagai bagian program Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh (KUAT).
Diskusi ini melibatkan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, perwakilan BPBD Kabupaten Bogor, perwakilan Kecamatan Cisarua, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, BMKG, Kepala Desa Citeko, BPD dan Lurah Cisarua, serta dari CRS Indonesia, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang
Ketua LPBINU Jabar, Dadang Sudardja mengatakan, diskusi ini secara khusus diorientasikan dalam rangka membangun kesadaran dan kesepahaman masyarakat terutama kalangan anak muda, perempuan, dan disabilitas terhadap ancaman dan kerentanan tinggi menghadapi bencana.
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini di antaranya, yakni:
1. Terdiseminakannya Dokumen Kajian Risiko Bencana dan Rencana Aksi yang dilakukan secara kolaborasi dengan pendekatan CLDRM (Community LED Disaster Risk Management)
2. Disepakatinya hasil kajian dan peta risiko bencana di tingkat desa dan kelurahan oleh para pihak dalam hal ini pemerintah desa, dan kelurahan. Dimana selanjutnya dokumen ini akan menjadi dokumen resmi pemerintah desa dan kelurahan dalam melaksanakan program kebencanaan. Dan, sebagai acuan dalam membuat Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) di Desa Citeko, dan Kelurahan Cisarua, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor. Sebagai landasan dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran dan budaya sadar bencana sehingga akan menjadi masyarakat yang memiliki resiliensi dalam menghadapi ancaman bencana
Ia menambahkan, kegiatan program KUAT ini merupakan kerja sama LPBINU Jabar dengan CRS Indonesia yang didukung Konsorsium KUAT seperti, USAID, MIYAMOTO, CRS dan Wahana Visi.
“Sebagai mitra pelaksana program ini, yaitu LPBINU Jawa Barat dengan Yayasan SKALA. Program KUAT dirancang dalam upaya meningkatkan kesadaran publik dalam hal ini masyarakat mengenai manajemen risiko bencana dan peningkatan kapasitas dalam pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Kegiatan diskusi digelar selama dua hari pada Senin-Selasa (29-30 April 2024), bertempat di Aula Kelurahan Cisarua dan Aula Desa Citeko.
Terpopuler
1
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
2
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
3
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
4
MAPK Al-Hikmah Gelar Festival Pelajar Se-Kota Tasikmalaya, Cetak Generasi Kreatif dan Kompeten
5
Muslimat NU Sukasari Bagikan 500 Takjil Gratis untuk Masyarakat
6
Kemenag Rilis e-Book Bimbingan Manasik Haji dan Umrah, Unduh di Sini
Terkini
Lihat Semua