• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Kabupaten Bandung

RMINU Gelar Halaqah 100 Kiai dan Bu Nyai se Jawa Barat

RMINU Gelar Halaqah 100 Kiai dan Bu Nyai se Jawa Barat
Pertemuan para kiai dan bu nyai pondok pesantren se-Jawa Barat di Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq, Ciwidey, Bandung, Minggu (13/11/2022). (Foto: Dok Tim RMINU Jabar)
Pertemuan para kiai dan bu nyai pondok pesantren se-Jawa Barat di Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq, Ciwidey, Bandung, Minggu (13/11/2022). (Foto: Dok Tim RMINU Jabar)

Bandung, NU Online Jabar

Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahldatul Ulama menggelar halaqah (pertemuan) Kiai dan Bu Nyai pondok pesantren se-Jawa Barat. Kegiatan ini diselenggarakan di Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq, Ciwidey, Bandung, Minggu (13/11/2022).

 

Acara yang bertemakan ‘Cara Membangun Pesantren Agribisnis di Jawa Barat Indonesia: Jaringan Kerja Lokal, Nasional, dan Internasional ini turut dihadiri para Ketua Lembaga dan Banom NU di Wilayah Jabar dan Cabang Kabupaten Bandung, serta para tamu undangan.

 

KH Moch Hilmi Asshiddiqi Al-Aroki Pengurus RMI PBNU mewakili Ketua RMI PBNU mengatakan, pesantren merupakan basis kekuatan utama Nahdlatul Ulama, Bangsa Indonesia bahkan Dunia. Peran dan Fungsi Pesantren sebagaimana dalam UU Pesantren ialah sebagai Lembaga Pendidikan, Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat.  

 

“Untuk Pendidikan dan Dakwah saya yakin pesantren sudah optimal dalam menjalankan fungsinya sekalipun masih perlu peningkatan dalam segi pengembangan metodelogi dan digitalisasi di era digital ini,” kata Fery.

 

Sementara itu, lanjutnya, peran pesantren di bidang Pemberdayaan Masyaraka perlu adanya optimalisasi terlebih menghadapi resesi. Oleh karena itu, kata dia, RMI PBNU menyambut baik upaya RMI PWNU Jabar dalam optimalisasi peran pesantren di bidang Pemberdayaan Masyarakat dengan mengadakan Acara Halaqoh dan Silaturahmi 100 Kiai dan Bu Nyai Pesantren Se-Jawa barat.

 

“Semoga melahirkan pesantren dan masyarakat mandiri di bidang ekonomi seperti halnya Pesantren Al-Ittifaq yang sudah terbukti mandiri dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat khususnya dalam segi ekonomi,” ujarnya. 

 

Selanjutnya RMI PBNU juga mengharapkan Peran Optimal Pesantren dalam melahirkan Kader-Kader Santri Multi Dimensi untuk Menjaga dan Mengisi NKRI yang kita Cintai meliputi : 

 

1. Santri Kiai
2. Santri Dai 
3. Santri Akademisi 
4. Santri Birokrasi 
5. Santri Profesi 
6. Santri Politisi. 

 

“Mudah-mudahan dengan hal itu dalam Menyongsong Satu Abad NU Pesantren bisa terus Merawat Jagat dan Membangun Peradaban sesuai ajaran Islam Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah Rahmatan Lil'Alamin. Amiin,” tutupnya.

 

Rais Syuriyah PWNU Jabar, KH Abun Bunyamin yang hadir dalam halaqoh tersebut mengucapkan terima kasih atas nama PW RMI Jawa Barat kepada Pesantren Al-Ittifaq yang telah bersedia menjadi tuan rumah pertemuan para kiai dan bu Nyai pondo pesantren tersebut.

 

NU mencoba membangun kedekatan hubungannya dengan pemerintah, karena pemerintah merupakan ulil amri yang pastinya akan memperhatikan masyarakatnya, inti dari pesantren adalah membangun santri yang bisa membaca, membaca diri, membaca alam, dan membaca potensi yang bisa dikembangkan. Seperti halnya di Pesantren Al Itiffaq yang bisa membaca potensi kekayaan alam,” ujarnya.

 

“Kalo kita ingin mandiri, usaha yang dilakukan adalah melakukan usaha mandiri dengan melakukan dagang, pertanian, peternakan, bisnis, dan dibidang jasa,” imbuh Abun Bunyamin.

 

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhamad, Ketua PCNU Kabupaten Bandung KH Asep Jamaludin, Ketua RMI PCNU Kabupaten Bandung Budi Faisal Farid, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ittifaaq KH Dandan.

 

Acara ini juga turut mengundang beberapa narasumber seperti Pengasuh Pesantren Agribisnis Al-Ittifaq Ciwidey Bandung, KH Irawan; Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat  Fraksi PKB H Asep Syamsudin; Rektor Universitas Nahdhatul Ulama (UNU) Jogja, Dr Widya Priyahita Pudjibudojo.

 

Pewarta: Agung Gumelar


Kabupaten Bandung Terbaru