Ribuan Santri Jabar Rayakan HSN, Gus Islah Baharowie Ajak Perkuat Persatuan

Bandung, NU Online Jabar
Dalam suasana penuh semangat, ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat berkumpul dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 yang digelar di Kabupaten Bandung. Acara yang diinisiasi oleh Muslimat NU bekerja sama dengan PWNU Jawa Barat ini mengangkat tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua Muslimat NU Jawa Barat Hj Ella M Giri Komala, Ketua PCNU Kabupaten Bandung, KH Dadang Supriatna, Penjabat Bupati Bandung, Dikky Achmad Sidik, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad, dan Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin. Puncak acara dimeriahkan oleh orasi kebangsaan dari Gus Islah Baharowie yang dinantikan oleh seluruh hadirin.

Dalam orasinya, Gus Islah menekankan pentingnya pengetahuan dan peran NU sebagai perekat bangsa. Ia juga mengingatkan pemerintah untuk terus melibatkan NU dalam setiap kebijakan pembangunan. 

“NU memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melibatkan NU dalam setiap kebijakan yang diambil,” tegas Gus Islah.

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, dalam sambutannya mengingatkan kembali sejarah perjuangan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

“Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 menjadi tonggak sejarah penting dalam perjuangan bangsa kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, KH Juhadi menekankan pentingnya peran santri dalam menghadapi tantangan zaman. “Santri tidak hanya harus menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan lainnya. Dengan bekal ilmu yang kuat, santri diharapkan mampu menjadi pemimpin yang amanah dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain upacara bendera dan orasi kebangsaan, acara HSN juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik, seperti kirab santri, pengobatan gratis, bazar UMKM, dan pentas seni. Kirab santri yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai organisasi seperti Ansor, Fatayat, dan Banser menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Kontributor: Rika Ratnasari