• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Kabupaten Bandung

6 Aksi Nyata GKMNU Wujudkan Kemaslahatan dan Kesejahteraan Keluarga Indonesia 

6 Aksi Nyata GKMNU Wujudkan Kemaslahatan dan Kesejahteraan Keluarga Indonesia 
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pegembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) KH Marzuki Wahid (Foto: NU Online Jabar/Agung)
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pegembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) KH Marzuki Wahid (Foto: NU Online Jabar/Agung)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini sedang merealisasikan program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Program tersebut merupakan langkah besar PBNU dalam membangun peradaban yang lebih baik.


Sekretaris Lembaga Kajian dan Pegembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) KH Marzuki Wahid menjelaskan, melalui program GKMNU ini PBNU berusaha mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia, khususnya keluarga Nahdlatul Ulama dengan gerakan khidmah yang solid dan terintegrasi. 


“Tidak mungkin kita akan mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia kalau keluarga NU sendiri tidak maslahat, oleh karena itu kita akan memulai gerakan keluarga maslahat NU ini dari keluarga NU untuk kemaslahatan keluarga Indonesia,” terang Kiai Marzuki saat sosialisasi program GKMNU di tingkat wilayah Provinsi Jawa Barat, di Gor Indoor Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Jumat (29/9/23) malam.


Upaya PBNU dalam mewujudkan program GKMNU ini sesuai dengan AD/ART NU, yaitu terwujudnya ajaran islam yang menganut paham Ahlussunah waljamaah (Aswaja), demi terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan, yang didasarkan pada kemaslahatan, kesejahteraan umum, dan demi terciptanya kerahmatan bagi semesta.


Kiai Marzuki memaparkan dalam mewujudkan program GKMNU ini akan melibatkan seluruh elemen pengurus NU mulai dari pengurus besar hingga tingkat ranting. 


“Nanti semuanya akan terlibat secara solid dan terintegrasi, termasuk seluruh banom NU dan berbagai lembaga yang terkait tentang keluarga NU,” katanya


Selain itu untuk memperkuat aksi nyata program ini, Kiai Marzuki mengatakan akan melibatkan kerjasama dengan beberapa lembaga di pemerintahan yaitu Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian UKM, dan Kementerian sosial.


Kiai Marzuki menjelaskan setidaknya ada enam dimensi sebagai aksinyata GKMNU dalam mewujudkan keluarga maslahat. Enam dimensi tersebut yaitu Relasi keluarga maslahat, keluarga sejahtera, keluarga sehat, keluarga terdidik, keluarga moderat dan keluarga cinta alam.


“Semuanya dimensi tersebut didasarkan kepada prinsip ahlussunah waljamaah anahdliyha dan juga mabadi kharu ummah,” terangnya


Pertama, Keluarga Maslahat. Kiai Marzuki menjelaskan pada dimensi ini yaitu menyangkut soal akhlak nahdliyyah, dengan aksi nyata mengadakan diantaranya bimbingan perkawinan, bimbingan remaja, kelas keluarga, kelas pengasuhan dan juga konsultasi keluarga


Kedua, Keluarga Sejahtera. Menurutnya, mewujudkan keluarga sejahtera ini dengan mengadakan kelas berkah keuangan keluarga, pelatihan kewirausahaan, pengembangan ekonomi umat, pelatihan keterampilan kerja, kampung zakat, lalu perhutanan sosial


Ketiga, Keluarga Sehat. Pada dimensi ini Kiai Marzuki memaparkan aksi nyata dengan mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak mengawinkan anak di bawah umur, penguatan posyandu dan kader, kampanye PHBS, dan lansia sehat


Keempat, Keluarga terdidik. Intervensi pada dimensi ini yaitu dengan menggali beasiswa, akses sekolah vokasi, fasilitasi pesantren dan madrasah, belajar bersama untuk anak remaja 


Kelima, Keluarga moderat. Keluarga moderat ini kata Kiai Marzuki memegangi prinsip aswaja dan memperaktikan amaliyah NU. Dengan intervensi Halaqoh kebangsaan, pengajian aswaja di tiap ranting, masjid pelopor moderasi beragama, seni budaya dan dakwah digital


Keenam, Keluarga cinta alam. Intervensinya yaitu dengan mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna, sadar energi dan dapat menciptakan energi baru, lingkungan hijau dan sadar bencana, menciptakan kebun keluarga, bank sampah, dan  tanam pohon.


Pewarta: Abdul Manap


Kabupaten Bandung Terbaru