• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Ingatkan Bai'at NU, Gus Yahya: Tidak Boleh Bergeser Sedikitpun dari Qiyadah Para Ulama Aswaja

Ingatkan Bai'at NU, Gus Yahya: Tidak Boleh Bergeser Sedikitpun dari Qiyadah Para Ulama Aswaja
Ingatkan Bai'at NU, Gus Yahya: Tidak Boleh Bergeser Sedikitpun dari Qiyadah Para Ulama Aswaja
Ingatkan Bai'at NU, Gus Yahya: Tidak Boleh Bergeser Sedikitpun dari Qiyadah Para Ulama Aswaja

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan warga nahdliyin untuk senantiasa mengikuti kiai-kiai NU yang selalu memberikan contoh dalam hal berkhidmah. Ia menilai, para kiai NU berkhidmah tanpa mengharapkan jabatan dan tanpa mengharapkan upah apapun.


"Jika kita mengikuti kiai-kiai kita, maka itu berarti kita melaksanakan perintah Al-Quran," tegasnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Launching dan Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang bertempat di Gor Indoor Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung pada Jumat (29/9/2023) malam.


Kiai yang akrab disapa Gus Yahya tersebut mengutip salah satu firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Yasin ayat 20:


اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ


Artinya: "Ikutilah merreka yang tidak mengharapkan upah apapun dari kalian, sedangkan merreka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT,".


Gus Yahya menegaskan tidak ada tawar menawar untuk selalu mengikuti cara berkhidmah kiai-kiai NU dengan terus mendukung dan mengikuti serta patuh pada kiai-kiai NU. 


Selain itu, Gus Yahya juga mengingatkan bahwa kita tidak boleh berkhianat dari baiat yang kita ucapkan.


"Kita tidak boleh bergeser sedikitpun dari Qiyadah para ulama Ahlussunnah wal Jamaah yaitu ulama-ulama NU. Karena ketika berbaiat, kita telah menyatakan Baya'tu Bil Jihadi Fii Sabilillah Li I'laai Kalimatillahillati Hiyal Ulya Biqiyadati Ulamai Ahlissunnati Wal Jamaati, itu bai'at kita. Maka, ketika ulama-ulama kita menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan uud 1945 bersendikan Bhineka Tunggal Ika ini final, final, final," tegasnya.


"Kita tidak boleh melirik apapun selain itu, kita tidak akan pernah berpikir untuk mencari yang lain selain itu dan kita tidak akan pernah berdamai dengan siapapun yang tidak mau mengikuti NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, Tidak demi apapun, tidak demi upah, tidak demi pembelian apapun, tidak demi jabatan, tidak demi kekuasaan, tidak demi jadi presiden ataupun jadi wakil presiden. Tidak ada tawar menawar," tandasnya.


Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru