• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Indramayu

Kajian Qurrotul Uyun, Upaya GP Ansor Karangampel Bentuk Keluarga Harmonis

Kajian Qurrotul Uyun, Upaya GP Ansor Karangampel Bentuk Keluarga Harmonis
Kajian Qurrotul Uyun, Upaya GP Ansor Karangampel Bentuk Keluarga Harmonis. (Foto: Zaki Sayyidi).
Kajian Qurrotul Uyun, Upaya GP Ansor Karangampel Bentuk Keluarga Harmonis. (Foto: Zaki Sayyidi).

Indramayu, NU Online Jabar
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Karangampel kembali mengadakan kegiatan bulanan yang digelar di Mushola Al-Hidayah, Blok Sidamulya Desa Benda kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jumat (17/6). Dalam acara rutinan tersebut, PAC GP Ansor Karangampel mengadakan istighosah yang dipimpin ketua Rijalul Ansor Karangampel, Abdul Wahid dan kajian kitab Qurrotul Uyun oleh Zaki Sayyidi.


Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan dari ketua PAC GP Ansor Karangampel, Makinun Amin dan Ketua Pengurus Ranting Desa Benda yang diwakili oleh Trifaldi. Kemudian disusul dengan istighosah dan pembacaan kitab Qurrotul Uyun. Pembacaan kitab Qurrotul Uyun merupakan salah satu agenda bulanan PAC GP Ansor Karangampel. Qurrotul Uyun menjadi pilihan bukan tanpa alasan.


“Pembacaan kitab Qurrotul Uyun di acara rutinan PAC GP Ansor Karangampel ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah pendidikan seks. Bagaimana kita mengenal dan mengenalkan seks agar tidak terjerumus dalam perzinahan,” ucap Ketua Pimpinan Ranting GP Ansor Kaplongan Lor Zaki Sayyidi.


Menurutnya, Qurrotul Uyun sendiri merupakan salah kitab yang isinya membahas perihal masalah rumah tangga. Dimulai dari pembahasan syarat nikah, manfaat, dan sampai tata cara melakukan hubungan badan.


“Perceraian yang terjadi itu acapkali karena tidak pahamnya suami istri dalam menjalin kehidupan rumah tangga. Sehingga kajian kitab Qurrotul Uyun ini menjadi solusi untuk bisa saling memahami antara suami dan istri. Menikah itu bukan hanya sebatas melakukan hubungan badan tapi lebih bagaimana bisa menumbuhkan cinta dalam keadaan apapun,” jelas Zaki.


Ia menganjurkan kepada siapapun baik yang sudah berumah tangga atau belum untuk lebih bisa memahami makna rumah tangga. Salah satunya dengan mengikuti kajian-kajian tentang rumah tangga, tentu kepada para kiai NU.


“Manfaat menikah itu salah satunya bisa menjaga pandangan dari hal haram, menjaga diri dari syahwat buruk dan bisa mendapatkan keturunan. Selain itu menikah juga bisa membuat hati menjadi tenang dan bahagia, tentu dengan melakukan tanggung jawab yang sudah digariskan dalam syariat,” tuturnya.


Dalam kesempatan tersebut, Zaki juga mengatakan, menikah sering disebut sebagai ibadah yang paling lama dan berat. Sebab menikah adalah sebuah ritual yang menggabungkan dua hal, yaitu iman dan nafsu. Jadi menikah itu bukan hanya sebatas melampiaskan nafsu. Kalau hanya melampiaskan nafsu, namanya bukan ibadah. 


"Ibadah itu ketika dalam pernikahan selalu ingat kepada Allah dalam kondisi apapun dan di manapun. Bahkan saat dalam keadaan melakukan hubungan badan. Makanya dalam Islam ada doa yang dibaca saat melakukan hubungan badan agar tetap ingat kepada Allah SWT," pungkas Zaki.


Pewarta: Duljani
​​​​​​​Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Indramayu Terbaru